Dainika Upasana atau Doa Sehari-Hari Beserta Contohnya

MUTIARAHINDU.COM -- Dainika Upasana atau doa sehari-hari wajib dipahami oleh umat Hindu khusus-nya, disesuaikan dengan tingkatan umur dan jenjang pendidikan. Doa sehari-hari dilakukan untuk menambah keyakinan siswa agar apa yang dilakukan, dan apa yang dinikmati dari ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dapat bermanfaat dalam kehidupannya. Doa juga merupakan ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan.
Dainika Upasana atau Doa Sehari-Hari Beserta Contohnya

Adapun beberapa doa sehari-hari yang perlu kita pahami dan kita lakukan adalah sebagai berikut.

1. Mantram Panganjali dan Parama Santih: 

"Om Swastyastu"

Terjemahan: 

"(Oh Hyang widhi semoga hamba dalam keadaan selamat)".

"Om Śãntih, Śãntih, Śãntih, Om"

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi, semoga damai di hati, damai di dunia, dan damai selamanya)".

2. Memulai suatu pekerjaan

"OM Awighnam astu nama siddham
OM Siddhirastu tad astu swãhã".

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi, semoga tiada halangan, semoga tujuan tercapai) (Oh Hyang Widhi, hormat kami semoga semua berhasil baik)".

3. Mantram bangun pagi

"OM. Jagraśca prabhata kalaśca ya namahswaha"

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu, bahwa hamba telah bangun pagi dalam keadaan selamat)".

4. Membersihkan diri:

a. Cuci tangan:

"OM Ang Argha dwaya ya namah"

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi semoga kedua tangan saya bersih)".

b. Cuci kaki:

"Om Pang Pada dwãya ya namah"

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi semoga kedua kaki hamba bersih)".

c. Berkumur:

"Om Jang Jihwaya yanamah"

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi semoga mulut/lidah hamba bersih)".

d. Menggosok gigi:

"OM Sri Dewi Batrisma Yogini ya namah"

Terjemahan:

"(Om Hyang Widhi, Dewi Sri Batrisma Yogini semoga gigi hamba bersih)".

e. Mandi/membersihkan badan: 

"OM Gangga amerta yan namah OM sarira parisudha ya namah"

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi semoga air ini memberikan kehidupan) (Oh Hyang Widhi semoga badan hamba menjadi bersih)".

f. Keramas/membersihkan rambut: 

"OM Gangga namurteya namah
OM Gring Śiwagriwa ya namah"

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi semoga air gangga ini menjadi amerta dan membersihkan segala kotoran kepala hamba)".

5. Di waktu makan:

a. Mantar Waktu Makan

"Om Ang Kang kasolkãya Isana namaswaha
Swasti swasti sarwa Dewa Bhuta Predana Purusa Sang Yoganamah".

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi yang bergelar Isana, para Dewa Buta dari unsur Predana Purusa, para Yogi, semoga senang berkumpul menikmati makanan ini)".

b. Yadnya Sesa di pinggir piring:

"OM sarwa bhuta suka pretebhyah swaha"

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi semoga para Bhuta senang menikmati makanan ini dan sesudahnya, supaya pergi tidak mengganggu)".

c. Mulai makan:

"OM Amertadi sanjiwani yanama swaha"

Terjemahan:

"(Oh yang Widhi semoga makanan ini menjadi amerta menghidupkan hamba)".

d. Sesudah makan:

"OM. Dirghayur astu,awignam astu, Subham astu,
OM. Sriyam bhawantu, sukham bhawantu, purnam bhawantu, ksama sampurna ya nama swaha,
Om Śãntih, Śãntih, Śãntih, Om", (Duwijo dan Darta, 2014:12).

Terjemahan:

"(Oh Hyang Widhi semoga hamba panjang umur, tiada halangan selalu bahagia, tentram, senang dan semua menjadi sempurna. Oh yang Widhi semoga damai, damai, damai)".

e. Mantram selesai bekerja:

"Om Dewa Suksma parama acintya ya nama swaha, Sarwa karya prasidatam,
Om Śãntih, Śãntih, Śãntih, Om"

Terjemahan:

"(Oh yang Widhi parama acintya yang maha gaib, atas anugrah-Mu yang baik itu)".

RANGKUMAN

Semua agama memiliki kata salam yang wajib kita hormati bersama. Bagi kita umat Hindu memiliki salam pertemuan atau salam pembukaan yaitu Om Swastyastu dan salam penutup yaitu Om Santih, Santih, Santih Om yang keduanya memiliki arti tertentu yang wajib kita pahami bersama. Om Swastyastu artinya semoga selamat di bawah lindungan Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Om Santih, Santih, Santih, Om artinya semoga selalu damai di hati, damai di dunia, dan damai selamanya, ya Tuhan.

Om Swastyastu digunakan di saat awal pembicaraan agar selalu mendapat tuntunan dari Sang Hyang Widhi Wasa. Sedangkan Om Santih, Santih, Santih diucapkan sebagai penutup pembicaraan dengan tujuan agar semua memiliki perasaan damai.

Tri Sandhya artinya tiga kali sembahyang dalam satu hari yang wajib dilakukan oleh umat Hindu. Pagi hari jam 06.00, siang hari jam 12.00 dan sore hari pukul 18.00. Adapun tata urutan pelaksanaan Tri sandhya yaitu: Asana, Pranayama, Karasodhana, Amusti karana dan selanjutnya Tri Sandhya. Tri Sandhya bait pertama disebut Gayatri Mantram. Tri Sandhya bait pertama, kedua dan ketiga mengandung arti pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi Wasa. Sedangkan bait ke empat, ke lima dan, ke enam mengandung arti mohon pengampunan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Sikap Tri Sandhya antara lain: Silāsana/Padmāsana, Bajrāsana, Sawāsana, Padāsana. Tempat melakukan Tri Sandhya antara lain di rumah, di Sekolah, di kantor, di pura, dan di dalam sarana transportasi apabila dalam perjalanan, (Duwijo dan Darta, 2014:13).

Referensi

Duwijo dan Darta, I Ketut. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas V. Jakarta: Pusat                  Kurikulum dan Perbukuan. Balitbang Kemdikbud

0 Response to "Dainika Upasana atau Doa Sehari-Hari Beserta Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel