Pengertian Āyurveda dan Macam-Macam Jenis Āyurveda

MUTIARAHINDU.COM -- Apabila kita renungkan secara pikiran jernih tentunya manusia ingin hidup bahagia. Tidak salah pilihan ini dan memang benar adanya. Segala cara kita tempuh untuk dapat hidup bahagia diantaranya dengan meningkatkan status sosial dalam hidup bermasyarakat, peningkatan karier dan bekerja keras untuk mendapatkan impian itu. Dengan bekerja keras mendapatkan imbalan dari usaha yang ia jalankan maka hidup akan terasa mudah dan nyaman.

Namun  sebaliknya  dibalik  ujian kesenangan duniawi ini ada pula ujian duniawi  yang  selalu  berjalan  pararel dengan kesenangan hidup duniawi tadi. Misalnya kekurangan uang, tidak lulus ujian, tidak memperoleh promosi jabatan yang sudah lama ia idamkan dan tentu saja ujian kematian salah satu anggota keluarga kita. Semua ujian ini adalah untuk meningkatkan sradha dan bakti kita kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan yang kita anut. Apakah kita cukup sabar dalam ujian kemalangan dan kesenangan ataukah menjauhi ujian itu dengan cara kita sendiri.
Pengertian Āyurveda dan Macam-Macam Jenis Āyurveda
Image: understandbali

Di samping ujian kesenangan ada pula bentuk ujian yang berhubungan dengan gangguan kesehatan yang tak kalah pula memerlukan perhatian dan penanganan seksama. Apabila kita masih sehat kita tidak menghargai betapa pentingnya kesehatan ini. Bahkan tidak banyak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi begitu kita sakit kita akan menangisi keadaan ini dan menyadari bahwa kesehatan itu sangat penting dalam hidup ini. Nah karena kesehatan adalah segala-galanya dalam hidup ini maka kita harus mengusahakan agar kesehatan tidak lepas dari kita sampai ajal menjemput nantinya. Dengan kata lain mencegah lebih baik daripada mengobati setelah datang sakit. Sebelum sakit sebaiknya kita mencegah datangnya sakit.

Pengertian Āyurveda

Āyur Veda adalah sebuah pengetahuan pengobatan yang bersumber dari kitab Upaveda Smerti. Kitab Āyurveda berbeda dengan kitab Yajurveda. Sering sekali kedua kitab ini dianggap sama. Padahal kitab Āyurveda mengulas tentang bagaimana tata caranya agar tetap sehat dan berumur panjang. Kitab ini berada di dalam sub kelompok Veda Smerti Upaveda.

Sedangkan kitab Yajurveda yang membahas tentang Yadnya merupakan bagian dari kelompok Mantra Veda Śruti. Isi kitab Āyurveda lebih banyak mengacu atau merujuk pada kitab Mantra Atharwaveda, bukan kepada kitab Mantra Yajurveda,  (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:70).

Istilah Āyurveda berarti ilmu yang menyangkut bagaimana seseorang dapat mencapai panjang umur. Āyu artinya baik dalam artian panjang umur. Kitab Āyurveda isinya tidaklah hanya menguraikan tentang penyakit, pengobatan dan penyembuhan, seperti banyak diperkirakan orang. Ulasannya jauh lebih luas dari itu. Isinya menyangkut berbagai pengetahuan tentang kehidupan Manusia (Bhuana Alit) yang hidup di dunia ini (Bhuana Agung), terutama yang berkaitan dengan berbagai upaya agar manusia dapat hidup sehat dan berumur panjang. Kitab ini juga membahas pengetahuan mengenai biologi, anatomi, dan berbagai macam pengetahuan mengenai jenis-jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Menurut isi kajian yang dibahas di dalam berbagai macam jenis Āyurveda, keseluruhannya dapat dibagi atas delapan bidang, yaitu :
  1. Śalya, yaitu ilmu tentang bedah dan cara-cara penyembuhannya
  2. Salakya, yaitu ilmu tentang berbagai macam penyakit pada waktu itu
  3. Kāyacikitsa, yaitu ilmu tentang jenis dan macam obat-obatan
  4. Bhūtawidya, yaitu ilmu pengetahuan psikoterapi
  5. Kaumārabhṛtya, yaitu ilmu tentang pemeliharaan dan pengobatan penyakit anak-anak termasuk pula cara perawatannya.
  6. Agadatantra, yaitu ilmu tentang pengobatan atau toxikologi
  7. Rasāyamatantra, yaitu tentang pengatahuan kemujijatan dan cara-cara pengobatan non medis.
  8. Wajikaranatantra, yaitu ilmu tentang pengetahuan jiwa remaja dan permasalahannya. 
Menurut keterangan dari berbagai kitab Āyurveda ada petunjuk yang menegaskan bahwa Āyurveda asal mulanya dirintis oleh Atreya Purnawasu disekitar abad ke VI SM, jauh sebelum Buddha. Kemudian oleh beliau diajarkannya kepada Caraka dan Dhṛdhabala yang kemudian oleh mereka menghimpunnya dalam bentuk buku baru dengan nama Caraka Samhitā. Isinya merupakan himpunan ilmu obat-obatan. Dari Caraka Samhitā lebih jauh mendapat keterangan mengenai pengelompokan berbagai bidang ajaran Āyurveda yang pada dasarnya sama terdiri atas delapan bidang studi kasus, yaitu:
  1. Sūtrasthāna, yaitu bidang ilmu pengobatan
  2. Nidānasthāna, yaitu bidang ilmu yang membicarakan berbagai macam penyakit yang paling pokok saja.
  3. Wimānasthāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari tentang phatologi, tentang ilmu pengobatan dan kewajiban yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh seorang dokter medis.
  4. Indriyasthāna, yaitu ilmu yang mempelajari cara diagnose dan prognosa
  5. Saristhāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari tentang anatomi dan embriologi.
  6. Cikitsāsthāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari secara khusus tentang ilmu terapi
Menurut Āyurveda, hidup itu merupakan perpaduan antara raga sarira atau stula sarira (badan kasar), suksma sarira (badan halus), manah (kemampuan berpikir), indriya (kemampuan mengindera), dan atma (jiwatman). Manusia yang dianggap hidup adalah manusia yang mampu melaksanakan aktivitas utama hidupnya (karma purusḥa), mampu melakukan dharma, sebagai suatu akumulasi atau perpaduan keseimbangan antara unsur tri dosḥa (cairan humoral) yang berada di dalam tubuh, sapta dhatu (jaringan tubuh), dan tri mala (limbah buangan, ekskreta). Jaringan tubuh atau sapta dhatu yaitu rasa (plasma), rakta (darah), mamsa (otot), meda (lemak), asthi (tulang), majja (sumsum), dan sukra (energi vital) akan dapat berfungsi optimal bila unsur tri dosḥa (vata, pitta, kapha) berada dalam keadaan seimbang dan mala (berak, kencing, keringat) dibuang secara teratur, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:71).

Berkeringat setiap saat, buang air kecil setiap 8 jam, dan buang air besar setiap 24 jam adalah bentuk mala yang harus dibuang secara teratur dari tubuh. Bila ini tidak dilakukan tidak terjadi maka keseimbangan dalam tubuh akan terganggu. Akibatnya manusia itu akan jatuh sakit.

Di dalam pengobatan tradisional Bali, kitab Āyurveda ini dikenal dengan nama lontar Usada atau kitab Usada. Isinya tidaklah persis sama seperti apa yang ditulis di dalam Āyurveda. Ada berbagai kearifan lokal yang masuk dan terdapat di dalam lontar Usada. Unsur tri dosḥa terdiri atas unsur vata (angin, udara), pitta (api), dan kapha (air), (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:72).


Referensi:

Sudirga, Ida Bagus dan Yoga Segara, I Nyoman. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti                 Untuk SMA/SMK Kelas X (cetakan ke-1). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
           Balitbang, Kemdikbud.

0 Response to "Pengertian Āyurveda dan Macam-Macam Jenis Āyurveda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel