Pendidikan Seks dalam Lontar Smara Krida Laksana

MUTIARAHINDU.COM -- Pendidikan Seks dalam Lontar Smara Krida Laksana. Pendidikan dalam kehidupan ini sebagai pedoman yang digunakan untuk menjalankan swadharma sebagai manusia, jika manusia mendapatkan pendidikan atau ilmu pengetahuan kita sebagai manusia tahu akan yang namanya baik dan tidak baik. Tujuan pendidikan agar mendapatkan kecerdasan dari masing-masing individu tentang pengetahuan berdasarkan tahapannya. Pendidikan itu luas seperti misalnya pendidikan seksual, pendidikan seksual adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi serta pengetahuan tentang moral, etika dan agama supaya tidak ada penyalahgunaan organ reproduksi.

Berbicara mengenai sastra tidak lepas dari yang namanya kesussatraan. Setiap daerah mempunyai kesusastraannya sensdiri. Seperti pulau Bali. Kesusastraan Bali terkenal dengan cerita mengenai kehidupan masayarakat Bali. Kesusastraan Bali dibagi menjadi dua bagian yaitu kesusatraan Bali tradisisonal dan kesusastraan Bali modern. Kesusastraan Bali tradisioanal merupakan karya sastra yang dibuat oleh orang-orang yang berisi pengetahuan yang sangat berguna bagi masyarakat oleh karena itu orangorang yang sujana membuat naskah kuna sebagai cara agar kebudayaan Bali tetap asri. Remaja sekarang tidak semua mengetahui lontar dan tidak semua mengetahui isi ajaran yang terkandung dalam lontar tersebut karena remaja jaman sekarang sedikit yang berminat untuk mengetahui ataupun mempelajari isi yang terkandung dalam lontar tersebut. 

Banyak lontar-lontar yang belum diketahui isi ajaran yang terkandung didalamnya seperti halnya dengan lontar tentang seks, hal yang paling controversial di dunia ini adalah seks, jika berbicara mengenai seks dijaman dahulu tidak ada yang berani mengumbarnya namun dijaman sekarang seks itu sudah dibicarakan oleh banyak orang terutama remaja jaman sekarang yang tidak malu lagi untuk berbicara mengenai seks seperti seminar, diskusi, serta ulasan dari media masa. Menurut Strauss and Corbin (1997: 1) bahwa, qualitative research adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedurprosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, pergerakan-pergerakan sosial, atau hubungan kekerabatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis.

Seperti halnya, lontar-lontar yang menyajikan pengatahuan dalam bidang pendidikan seksualitas. Secara fundamental, ajaran seksualitas dalam ajaran agama Hindu yang termuat dalam kesusastraan klasik berupa Lontar sesungguhnya bukanlah suatu ajaran yang tabu. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan jalan memahami ajaran agama Hindu secara holistik integral, khususnya pada ajaran Catur Purusaartha, yang merupakan pengetahuan mengenai empat arah tujuan kehidupan manusia, yaitu dharma, artha, kama dan moksa. Jika dikaitkan dengan ajaran seksualitas, maka 3 keberadaannya berada pada ranah kama, yaitu pemenuhan keinginan atau kebutuhan, sehingga ajaran seksualitas pada dasarnya berada pada ranah ajaran Kama Tattwa.

Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi sedikt, sehingga banyak rema yang mengetahui seks dengan hasrat saja, sedikit yang bisa memahami ajaran seks yang benar. Jaman sekarang banyak remaja yang terkena seks bebas, kenakalan remaja, kejahatan seks terhadap anak, aborsi, penyakit kelamin dan AIDS. Fenomena seks tersebut dijaman sekarang harus diketahui agar remaja dapat mengantisipasi masalahmasalah tersebut. Remaja harus asadar tentang rasa menghargai dan bertangggung jawab mengenai dirinya sendiri dan lingkungan berdasarkan informasi tentang ajaran seksualitas dari diri sendiri serta manusia keseluruhan. Pendidikan seks itu tidak hanya dapat diketahui dari teks saja tetapi juga dapat diketahui dari ajaran sejak kecil seperti yang didapatkan dari keluarga. Pendidikan seks yang didapatkan dari sejak kecil dapat menekan laju angka seks bebas.

Berbicara mengenai kesehatan reproduksi tersebut ada pengobatannya, tata cara berhubungan seksual, obat, bahan, dan mantra yang digunakan saat melakukan hubungan seksual. Seks itu tidak hanya dapat diketahui oleh orang yang sudah menikah namun seks tersebut juga dapat diketahui oleh remaja sebagai ilmu disaat sudah menjalin ikatan suami-istri. Karena itu di jaman modern seperti sekarang ini agar remaja tidak terkena seks bebas. Pendidikan seks untuk reama yang utama adalah mengenai alat-alat reproduksi serta kecenderungan untuk hamil diluar nikah serta menggugurkan kandungan sehingga dapat dicegah. serta remaja dapat mengetahui tentang pengetahuan seks dan bagi orang yang sudah menikah tahu tata cara hubungan seksual dan pengobatannya yang benar yang terdapat dalam lomtar Smara Krida Laksana.

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan diatas maka didapatkan tiga rumusan masalah, yaitu: (1) apakah tata krama hubungan seksual dan sistem pengobatan seksual dalam lontar Smara Krida Laksana (2) apakah pendidikan seks dalam lontar Smara Krida Laksana (3) bagaimanakah hubungan pendidikan seks dalam lontar Smara Krida Laksana dengan perubahan jaman seksualitas remaja sekarang ini?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu teori psikoseksual, teori hermeneutika, dan teori kebutuhan. Teori yang pertama untuk menjawab rumusan masalah pertama mengenai tata krama hubungan seksual, teori ini dari Sigmund Freud (Koswara,1991: 32-35) mengenai Id, Ego, dan Superego. Teori yang kedua yaitu teori hermeneutika untuk menjawab rumusan masalah kedua mengenai pendidikan seks menafsirkan dan menginterprestasikan apa yang diberikan oleh Tuhan dalam sebuah dialog atau sejenisnya sehingga pesan-pesan tersebut tidak mengalami salah tafsir (Ratna,2004: 45). Serta teori kebutuhan untuk menjawab rumusan masalah ketiga mengenai hubungan pendidikan seks dalam lontar Smara Krida laksana dengan perubahan seksualitas remaja sekarang, teori ini dari A. H Maslow tentang kebutuhan bertingkat seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan rasa harga diri, serta kebutuhan akan aktualisasi diri (Koswara,1991: 119-127).

II. Metode

Jenis data yang digunakan jenis data kualitatif karena data yang didapatkan berupa kalimat bukan berupa bilangan. Metode yang digunakan mengumpulkan data adalah observasi, Kepustakaan, dan wawancara.

Metode observasi ada dua yaitu metode observasi partisipan dan metode observasi non partisipan. Metode observasi yang peneliti gunakan adalah metode observasi non partisipan karena peneliti tidak terlibat atau sebagai pengarah independen. Peneliti dalam hal ini melakukan observasi di beberapa tempat seperti perpustakaan, atupun di took-toko buku(Sugiyono,2014: 145).

Metode mengumpulkan data yang kedua adalah metode kepustakaan metode ini digunakan untuk mengumpulkan serta memperoleh data yang lengkap agar disaat menggunakan metode dan mengidentifikasi pengaruh yang ada di buku-buku dan hasil peneliti yang lainnya( Iqbal,2002: 45)

Metode mengumpulkan data yang ketiga adalah metode wawancara, metode wawancara ada dua yaitu terstruktur dan tidak terstruktur yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur karena tata cara memperoleh informasi atau data berdasarkan pembicaraan antara orang yang mencari informasi dengan yang member informasi karena wawancara tidak terstruktur ini peneliti ridak menggunakan pedoman wawancara yang sitematis dan lengkap disaat mencari data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa inti masalah yang akan ditanyakan (Sugiyono,2011:197)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan data. Analisi data yang pertama yaitu reduksi data dengan proses merangkum, memilih data yang paling inti digunakan dan fokus terhadap hal-hal yang penting serta memberikan gambaran yang jelas dan membantu peneliti melaksanakan pengumpulan data.

Analisi data yang kedua adalah penyajian data, penyajian data dilakukan jika setelah data direduksi mendiskripsikan kesimpulan yang sudah disusun agar mendapatkan data yang lengkap, dalam penelitian kualitatis data dilaksanakan berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori.

Analisis data yang ketiga adalah kesimpulan data setelah data disajikan maka selanjutnya data tersebut disimpulkan dari rumusan masalah yang ada darisanalah dapat dijawab rumusan masalahnya.

III. Pembahasan

1. Gambaran Umum Lontar Smara Krida laksana

Naskah lontar ini peneliti menemukan di Pusat Dokumentasi Denpasar dinas Kebudayaan Bali, jalan IR. Juanda No.1 Denpasar, dengan judul lontar Smara Krida Laksana dengan nomer naskah 001356/B 124 dan kode naskahnya XVI/DISBUD dengan tebal naskah 18 lembar, cirri-ciri yang lainnya dalam naskah ini adalah ukuran lontar, panjang 30 cm lebarnya 3.5 cm miwah ukuran ruang tulisnya panjangnya 24.5 cm lebarnya 3 cm, jumlah baris setiap halamannya adalah 4 baris menggunakan aksara Bali di daun ental dengan tutupnya menggunakan kayu serta keadaan naskahnya baik dan terawat.

Lontar ini milik I Gusti Putu Jelantik dari puri bobraja singaraja tahun 1891 dan selesai dituli pada rabu tanggal 9 tahun 1912 oleh I Gusti Nengah Putu padangkerta karangasem.

Lontar ini selanjutnya di alih aksarakan dengan total jumlah yang dialihaksarakan adalh 9 halaman. Ditulis tanggal 10 juli 1941 oleh I Gusti Ny.Djl.Srengga dan ditulis kembali tanggal 21 juli 1988 olih Made Sudirawan.

a. Sinopsis Lontar Smara Krida Laksana

Lontar Smara Krida Laksana merupakan lontar yang menjelaskan tentang tata krama berhubungan seksual, obat, bahan dan mantra sebagai pengobatan dalam berhubungan seksual, lontar ini pertama menjelaskan mengenai tata cara berhubungan seksual bagi seorang suami dan istri mengenai petunjuk gaya berhubungan seksual dan memberikan kesempatan kepada istrinya merasakan kenikmatan keindahan seksual. Teks ini menjelaskan disaat berhubungan seksual sebelumnya harus menjalankan ritus yang sesuai dengan yang namanya Smara Krida Laksana.

Setelah menjelaskan mengenai petunjuk gaya selanjutnya teks ini menjelaskan mengenai 13 ramuan atau obat yang digunakan dalam melakukan hubungan seksual yang berupa jamu yang diminum, dan ada ramuan yang dioleskan di alat kelamin lakilaki. Ramuan itu berisi sarana ritual dan mantra yang berguna sebagai menormalkan, memelihara, menambah vitalitas kekuatan, dan menambah kkesuburan. Teks ini menjelaskan peremajaan atau pemeliharaan gairah seks yang selanjutnya dilaksanakan perilaku seks dengan cara yang teratur dan disiplin.

2. Tata Krama dan Sistem Usadha Seks menurut lontar Smara Krida Laksana

a. Tata Krama Berhubungan Seksual

Tata krama berhungan seksual yang baik adalah seperti penjelasan ini Berikut beberapa gaya dalam melakukan persetubuhan, sebagai berikut: apa yang harus anda lakukan disaat tidur bersama istri? Hendaklah payudaranya diraba dari atas bagian tengah , jangan sampai tertindih payudara tersebut. Kemudian pandanglah pinggulnya terutama pinggangnya, pusar anda ditempelkan pada pinggulnya, serta pandanglah kening istri anda, akan Nampak ciri-ciri pada wajahnya, sambil tangan kiri (anda) memegang tangannya kemudian tangan kanan(anda) memeluk tubuhnya. Selanjutnya masukan penis (anda) dengan menyentuh klitoris didalam terdapat bagaikan bunga kuncup. Inilah yang disentuh hanya sesaat, kemudian digerakan perlahan-lahan sebentar, berikut diarahkan semakin kedalam dan arahkan pada “gundukan” kecil yang ada didalam(yang) berhubungan dengan klitoris. Gundukan tersebut berhubungan dengan pangkal klitoris yang menyatu dengan lobang vagina.Selanjutnya pandanglah dengan cermat bilamana gemetar seluruh persendiannya dan diikuti dengan rangsangan yang hebat, meringis, bila telah demikian jangan melihat sinar mata istri anda berlamalama, dialihkan pikiran istri anda pada kenikmatan, bertemunya rasa, itulah sorga duniawi, sedihlah sang istri bila dilakukan seperti itu menyebabkan bermimpi dialam yang indah, karena telah bertemunya sperma didalam rahim,( hal seperti itu) disebut taladwaja, demikianlah yang harus dilakukan pada istri anda .demikianlah hendaknya didalam melakukan hubungan badan, hati- hati!Demikianlah pertemuannya apabila ingin kelamin normal, ucapkanlah mantra sperti berikut: “Ah , ang yan harapana kawadon, ang ah ang bungkiang lidah, Om kanta, ah nabhi, lanang, ah bungkahing lidah, Om kanta, ang nabhi, wadon, penyatuannya di kerongkong amat mulia sekali. Bilamana ingin mempunyai putra yang rupawan, pikirkanlah keindahan emas, dibayangkan keindahan emas tersebut, bersabar dan berbudi tulus. Bila ingin panjang umur, mantranya: “ Om merjung sah mretyunca ya namah”. Bayangkan warna yang putih tulus, bersabar, jangan membunuh, serta tidak iri hati. Bila ingin mempunyai anak pintar mantranya: Om, sri Nama Dewa ya namah , Om sri Saraswatya, bhyo namah”, bersabarlah, hormat saling menghormati sesama manusia.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan seks merupakan sebuah pendidikan yang diberikan kepada seseorang yang bertujuan agar kedepannya dapat menjadikan seseorang mengetahui akan aturan-aturan mengenai seksualitasnya dan dapat menjaga diri dari hal-hal yang mengakibatkan penyimpangan dalam seksualitasnya sehingga dapat menjadi pribadi yang sehat dan taat terhadap agamanya, pendidikan seks sangatlah dibutuhkan dan diharapkan agar setiap anak diberikan tentang pendidikan seks, karena melalui pendidikan seks inilah cara salah satu menanamkan akhlak etika moral terhadap seseorang sehingga menjadi pribadi yang baik.

b. Obat Bahan dan Mantra yang Digunakan dalam Pengobatan

Usadha berasal dari kata anusadha(bahasa sansekerta) yang artinya tumbuhtumbuhan yang mengandung khasiat obat-obatan(Nala, 2002: 1). Dalam lontar ini terdapat 14 pengobatan seksual yaitu:

  1. Obat pemanjang kelamin laki-laki, bahan : pijer cina dimar sela, dipipid, dicampur madu, diminum menghadap ketimur akan tercapai seperti apa yang anda harapkan.
  2. Obat pembesar kelamin, bahan merica, buah jeruju yang berada ditimur laut, dipipis, air santan kane, direbus hanya sebentar. Mantra “ Om Sang Hyang Taya Handha osadhining sariranku, denagung hapanjang purusku, hababalung wesi, akulit tembaga, adaging gangsa, haotot kawat ang ah nama si wa ya”, dioleskan pada kelamin.
  3. Obat penguat kelamin, bahan dioleskan minyak, mantranya: “Om harah ta ngako kama brahma, weh ta ku ri kasidyanta, weh purusangku makasa, huwus pawkas hyang suryyaku, osadhanira mareng daratan bini, ghor”. (diucapkan 7kali) megeng dioleskan pada kelamin.
  4. Obat kelamin laki-laki , bahan akar pandan yang muda, temu ireng,bangle, merica 21 butir, semuanya dipipis, mantranya : ” sang purusangkara dak agung dahat agung akas haying dahat” (diucapkan 3 kali), selanjutnya dioleskan pada kelamin!
  5. Obat untuk menormalkan air mani, bahan: akar duri hanan-hanan,kulit kayu jaran, dipipis lalu ambil airnya, disaring yang bagus, dicampur air susu segar, dicampur sedikit dengan garam. Mantranya: :”Om kama sang kama dewa, kama sang kama jaya, maha rasa, wicet swaha”. Lalu diminum.
  6. Obat Perangsang air mani, bahannya, bunga jaraju, bawang putih, dibubuhi madu, mantranya ;”Idhep saking sumedang kamulan, gigilutanira sang hayng asih prana, yowana sariranku, malapi lara loga, dasa malaning sarira, saluiring lara tan tumama ring sariranku, yowana sariranku lanang, tali lanang”, (diucapkan 3 kali) dikunyah
  7. Obat sperma kering, isi kelapa muda yang diparut, merica 21 butir, air madu (dicampur madu) direndam dalam mangkok, setelah matang makan tiap hari dapat sembuh olehnya!
  8. Obat pelancar air mani bahannya: air tajin daun susuruh, merica, lalu dimakan, kembali sempurna olehnya!.
  9. Obat impoten dan sakit kuning, bahan-bahannya kunir yang tua 3 iris, semuanya dicanpur diisi merica 7 biji, setiap satu biji dibubuhi madu, lalu dibakar, setelah matang dikunyah!
  10. Obat air mani encer, bahannya: beras putih, diremdam dengan santan lalu dimakan bersama nira kelapa sedikit.
  11. Obat kelamin terasa dingin, bahannya segenggam daun ilalang ang muda sampai akaranya, merica, madu, lalu direbus dioleskan pada penis anda (niscaya) penis anda akan hangat
  12. Obat lemah sahwat, bahannya daun kemuning 25 helai, temu giri, jaruman 7 biji, dipipis dicampur madu, dioleskan pada penis, maka penis kembali kuat.
  13. Obat maluanng serta kejang-kejang dibagian tubuh, digunakan bedak yang bahannya tanduk menjangan yang masih bujangan digilas yang halus, setengah ramuan tersebut dicampur dengan air dan yang lagu satu dicampur denga arak kemudian ambil beningnya, serta ditakar, dibagi jadi empat bagian, bagian 1 dicampur kapur barus , bagian 2 dicampur minyak wijen kemudian dioleskan pada penis akan menjdai kuat
  14. Obat liang rahim agar menyempit bahannya tulang kera yang dikerok kemudian dimasukan kedalam buah terung yang bijinya telah dibuang lalu dimasukan minyak kelapa yang baru jadi (belum digoteng) kemudian dipanaskan dengan cawan setelah dipanaskan sebentar lalu dioleskan pada penis akan kembali sempuran kekuatannya
3. Pendidikan Seks menurut Lontar Smara Krida Laksana

a. Pendidikan Religius

Religius adalah manusia yang mempunyai keyanikan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, karena itulah sebagai manusia agar melaksanakan keindahan hubungan seksual yang benar, melaksanakan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak berbuat yang tidak baik (Herususanto,2001: 30) Yang dapat dilihat dari upacara panca yadnya, sarana usada, ilmu panengen dan ilmu pengiwa. Disini terkandung pendidikan religi yaitu dengan adanya simbol suci, rerajahan dan mantra. Rerajahan dalam budaya Hindu Bali sebagi local genius Simbol suci dan rerajahan ini dapat disatukan dengan mantra serta obat-obatan yang didapatkan dari bumi ini. Simbol suci, rerajahan dan mantra sebagi pengobatan ini dapat dilihat dan dipelajari dari fungsi atau initi ajaran di lontar yang ada di Bali. Simbol suci, rerajahan dan mantra tersebut adalah sebagi berikut:


Mantra dalam pengobatannya yang mencerminkan pendidikan religius adalah: Obat kelamin laki-laki bahannya: minyak kelapa yang jernih, jarak merah, dasun pitu biji, merica pitu biji, direbus dengan kuali digambari sangkan paran mantranya: :” Om bhatari pritiwi sun anjaluk purusa agung, Om”( diucapkan 3 kali), dioleskan pada penis anda.

b. Pendidikan Etika

Etika atau susila adalah perilaku yang baik dan uatama sebagai penuntun di kehidupan manusia. Susila atau etika tujuannya untuk melaksanakan hubungan yang baik dengan manusai dikehidupan yang lainnya(Mantra,1997: 1). Serta menurut Kaelan dan Achmad Subaidi(2007: 41) etika dalah ilmu yang baik dan tidak baik yang berbicara mengenai hak dan kewajiban moral, nilai yang termasuk kedalam yang benar ataupun salah yang dilakukan oleh masayrakat.

Pendidikan etika yang terkandung adalan pendidikan etika berhubungan seksual yaitu untuk anak yang sudah menikah agar tahu hubungan seksual yang benar dan baik serta hubungan seksual yang memperoleh kesehatan. Etika hubungan seksual ini sebagai pengetahuan kepada remaja agar tahu bagaimana cara etika berhbungan seksual sesuai dengan aturan karena remaja agar tidak salah mengartikan apa itu berhubungan seksual dan tidak salah bergaul, karena untuk anak yang sudah menikah maupun remaja keseluruhan mengetahui pengetahuan yang didapatkan di berhubungan seksual agar berjalan atau beradasarkan etika yang benar. Seperti dalam melakukan hubungan seksual yang benar sebelumnya bagi seorang suami-istri melakukan tahap awal perangsangan agar istrinya merasakan kenikmatan seksual yang sesungguhnya dan tidak hanya sekedar berdasarkan kepuasan saja namun harus sesuai dengan etika yang benar.

4. Empat (4) Hubungan Pendidikan Seks di lontar Smara Krida Laksana dalam Perubahan Jaman Seksualitas Remaja Jaman Sekarang

a. Perilaku Hubungan Seksual Remaja Jaman Sekarang

Kata remaja berasal dari bahasa yang disebut adolescence dari bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh untuk mendapatkan kematangan. Kematangan dalam arti luas seperti kematangan mental, emosioanal, dan fisik (Hurlock,2000: 206).

Niat Untuk Melakukan Hubungan Seks Pranikah Sebagian besar subyek penelitian tidak ada niat untuk melakukan hubungan seks. Menurut mereka, semua terjadi secara refleks. Sebagian besar subyek penelitian tidak pernah berencana untuk berhubungan seksual ketika hendak menemui pacarnya. Menurut mereka, hubungan seksual yang terjadi berlangsung begitu dengan melewati beberapa tahapan dan terjadi karena adanya dorongan seksual yang semakin meningkat pada kedua pasangan. Kutipan 3. ”Engga sih, cuma pas kalau ada di rumahnya ya tiba-tiba aja step-stepnya gitu terus berlanjut....” (Sp 2, 22th, laki-laki) Hanya sebagian kecil subyek penelitian saja yang memulai hubungan seksual dengan merencanakan bersama terlebih dahulu. Meskipun tidak merencanakan secara eksplisit melalui kesepakatan kedua pihak, sebagian kecil subyek penelitian perempuan kadang hanya sebatas merencanakan untuk pacaran saja, tidak untuk berhubungan seksual. Kutipan 4. ”Waktu yang pertama niat, cuma niatnya mau pacaran biasa. Yang ternyata aku diperawanin. Putus, 1 tahun aku ga bisa ngelupain dia. Habis itu punya pacar lagi, dan hubungan itu bisa sampe tiap hari” (Sp 7, 24th, perempuan). dari beberapa sumber diatas inilah kenecenderuangan seksual anak yang tidak memahami etika pengetahuan perilaku seksual yang tpat.

Perilaku seks remaja jaman sekarang banyak yang mengutamakan informasi mengenai seks. Dalam pengetahuan remaja banyak yang berdasarkan rasa penasaran karena dari rasa penasaran itulah remaja mencari nformasi dari berbagai sumber media informasi dari internet, youtube, dan artikel-artikel. Karena jika sudah gampang mengakses media itu remaja sangat ingin mencarai dan merasa tertarik tentang seks, untuk menambah rasa penasaran untuk seks itu terjadinya ada remaja yang sudah merasakan yang namanya hubungan seksual diluar pernikahan seperti yang didapatkan dari wawancara, ini membuktika bahwa adanya seks bebas diluar jangkauan etika. Ini mencirikan perilaku remaja jaman sekarang tidak malu lagi membicarakan seks apalagi remaja jaman sekarang gampang terkena seks bebas karena sedikitnya pengetahuan yang didapatkan. Serta dari keluarganya tidak semua yang memperhatika pendidikan anaknya dan anaknya juga merasa malu jika berbicara menegai seks dihadapan orang tua ketimbang teman-temannya.

b. Hubungan isi Lontar Smara Krida Laksana dengan Perilaku Hubungan Seksual Orang yang Sudah Menikah Khususnya Remaja di Jaman Sekarang.

Berdasarkan wawancara yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa Hubungan isi lontar Smara Krida Laksana dengan perilaku hubungan seksual orang yang sudah menikah khususnya remaja di jaman sekarang banyak yang berbeda dan sedikit yang sesuai dengan isi lontar. Berbeda karena di jaman modern sekarang ini semuanya berlandaskan hal yang praktis, sedikit yang mau belajar untuk dirinya sendiri, semuanya hanya mau serba cepat saja tidak mau membaca ilmu tentang hubungan seksual maupun penobatan yang benar. Orang yang sudah menikah saja sedikit yang mau melaksanakan tata krama hubungan seksual yang ada dalam lontar karena sedikitnya pemahamannya, apalagi remaja jaman sekarang semua hanya ingin mendapatkan yang praktis seperti dalam hal mencoba membuat obat dari bahan tumbuh-tumbuhan banyak yang memilih mendapatkan obat daei dokter ketimpak membuat susah-suasah, walaupun banyak yang berbada dari isi lontar dengan perilaku jaman sekarang ada yang mencoba untuk berusaha membuat obat dari tumbuhan tersebut karena dari dulu sudah senang dengan namanya obat tradisional seperti wawancara dari Nada (wawancara 6 Maret 2016).

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dipaparkan beberapa kesimpulan, yaitu:

Tata krama dan sistem pengobatan menurut lontar Smara Krida Laksana berisi ajaran tentang tata krama berhubungan seksual, cara seoarng suami merangsang merangsang serorang istri agar disaat berhubungan sesksual mendapatkan tujuan yang baik dan mendapatkan kesehatan. Seta dalam lontar ini terdapat pengobatan untuk suami seperti obat, sarana, dam mantra, keseluruhan obat ini ada 14 jenis pengobatan.

Pendidikan seks menurut lontar Smara Krida Laksana dalam lontar ini terkandung pendidikan seks seperti pendidikan religius dan pendidikan etika. Dalam perndidikan religius adalah adanya keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan adanya simbo suci, rerajahan dan mantra yang digunakan sebagai pengobatan. Dan pendidikan yang kedua adalah pendidikan etika yang menjelsakan mengenai etika dalam melaksanakan hubungan seksual.

Hubungan pendidikan seks dalam lontar Smara Krida Laksana di perubahaan jam seksualitas remaja jaman sekarang. Terdapat 2 permasalahan yang ada pertama membahas mengenai perilaku hubungan seksual remaja jaman sekarang yang menjelalskan mengenai apa itu seks, sumber seks, dan ketertarikan dengan seks, serta permasalah yang kedua membahas mengenai hubungan isi lontar Smara Krida Laksana dengan perilaku hubungan seksual orang yang sudah menikah khususnya remaja jaman sekarang, dimana terdapat banyak hubungan yang berbeda dengan apa isi lontar, namun ada sedikit yang memiliki kesamaan.

Judul: Pendidikan Seks dalam Lontar Smara Krida Laksana
Oleh: Ni Putu Oka Anggi Carissa Putri
Dari: SDN 5 Padangsambian

Related Posts

0 Response to "Pendidikan Seks dalam Lontar Smara Krida Laksana"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel