Pengertian Asta Aiswarya Dalam Ajaran Agama Hindu
Monday, November 11, 2019
Add Comment
MUTIARAHINDU.COM -- Asta Aiswarya berasal dari bahasa sansekerta, yakni dari kata Asta yang artinya delapan, dan kata Aiswarya yang berarti kemahakuasaan (Midastra, 2007: 2). Dengan demikian, Asta Aiswarya mengandung arti delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Asta Aiswarya dapat digambarkan sebagai kemaha- kuasaan Ida Sang Hyang Widhi sebagai Padma Asta Dala (teratai berdaun delapan). Pada umumnya digunakan untuk menyebutkan arah mata angin yang di dalamnya terdapat dewa penguasa. Kedelapan kelopak padma ini melambangkan keseimbangan yang ada di alam semesta. Kedelapan kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi tersebut meliputi: Anima, Laghima, Mahima, Prapti, Prakamya, Isitwa, Wasitwa, dan Yatrakamawasaitwa.
Image: Mutiarahindu.com |
Bagian-bagian Asta Aiswarya
Penjelasan tentang sifat kemahakuasaan Tuhan, menurut Bantas (2000: 41) dalam Kitab Wrhaspati Tattwa Sloka 66 adalah Asta Sakti atau Asta Aiswarya. Adapun pembagian dari Asta Aiswarya adalah:
1. Anima
Kemahakuasaan Tuhan yang disebut Anima atau Anu yang berarti “atom.” Anima dari Asta Aiswarya ialah sifat yang halus bagaikan kehalusan atom yang dimiliki oleh Sang Hyang Widhi Wasa. Kehalusan yang dimiliki-Nya ini susah untuk dilihat dengan mata biasa, akan tetapi dapat dirasakan keberadaannya.
2. Laghima
Kemahakuasaan Tuhan yang disebut Laghima yang berarti “ringan.” Laghima berasal dari kata “Laghu”. Laghima berarti sifat-Nya yang amat ringan, lebih ringan dari ether dalam unsur panca mahabhuta, (Suhardi dan Sudirga, 2015:3).
3. Mahima
Kemahakuasaan Tuhan yang disebut Mahima berasal dari kata “Maha” yang artinya Maha Besar. Kemahakuasaan-Nya ini berarti Sang Hyang Widhi Wasa meliputi semua tempat. Tidak ada tempat yang kosong (hampa) bagi- Nya, semua ruang angkasa dipenuhi.
4. Prapti
Kemahakuasaan Tuhan yang disebut Prapti, berasal dari “Prapta” yang artinya tercapai. Prapti segala tempat tercapai oleh-Nya, ke mana Ia hendak pergi di sana Ia telah ada.
5. Prakamya
Kemahakuasaan Tuhan yang disebut Prakamya, berasal dari kata “Pra Kama” yang artinya segala kehendak-Nya selalu terlaksana atau terjadi.
6. Isitwa
Kemahakuasaan Tuhan yang disebut Isitwa, berasal dari kata “Isa” yang berarti raja. Isitwa yang artinya merajai segala-galanya, dalam segala hal paling utama.
7. Wasitwa
Kemahakuasaan Tuhan yang disebut Wasitwa, berasal dari kata “Wasa” yang artinya menguasai dan mengatasi. Wasitwa artinya paling berkuasa.
8. Yatrakamawasayitwa
Kemahakuasaan Tuhan yang disebut Yatrakamawasayitwa, berarti tidak ada yang dapat menentang kehendak dan kodrat-Nya.
Simbol tentang Asta Aiswarya menggambarkan delapan sifat keagungan Sang Hyang Widhi Wasa. Asta Aiswarya disimbolkan dengan singgasana bunga teratai (pad-masana) yang berdaun bunga delapan helai (asta dala). Singgasana teratai adalah lambang kemahakuasaan-Nya. Daun bunga teratai sejumlah delapan helai adalah lambang delapan sifat agung atau kemahakuasaan (Asta Aiswarya), yang menguasai dan mengatur alam semesta dan semua makhluk. Kekuasaan ini sebagai kesimbangan alam semesta beserta seluruh makhluk, (Suhardi dan Sudirga, 2015:4).
Referensi:
Suhardi, Untung dan Sudirga, Ida Bagus. 2015. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (Cetakan Ke-1, 2015). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
0 Response to "Pengertian Asta Aiswarya Dalam Ajaran Agama Hindu"
Post a Comment