Kedudukan Upaveda dalam Veda
Tuesday, September 24, 2019
Add Comment
MUTIARAHINDU.COM -- Sebagai kitab suci agama Hindu, maka ajaran Veda diyakini dan dipedomani oleh umat Hindu sebagai satu-satunya sumber bimbingan dan informasi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari ataupun untuk melakukan pekerjaan-pekerrjaan tertentu. Veda dinyatakan sebagai kitab suci karena sifat isinya dan yang menurunkannya pun adalah Tuhan yang diyakini Maha Suci. Apapun yang diturunkan sebagai ajaran oleh Tuhan kepada umat manusia kesemuanya itu merupakan ajaran suci. Lebih-lebih isinya dapat dijadikan pedoman bimbingan tentang bagaimana hidup yang suci harus dijalankan.
Sebagai kitab suci, Veda adalah sumber ajaran agama Hindu sebab dari Vedalah mengalir ajaran yang merupakan kebenaran agama Hindu. Ajaran Veda dikutip kembali dan memberikan vitalitas terhadap kitab-kitab susastra Hindu pada masa berikutnya. Dari kitab Veda (Sruti) mengalirlah ajarannya dan dikembangkan dalam kitab-kitab Smrti, Itihāsa, Puraṇa, Tantra, Darśaṇa dan Tatwa-tatwa yang kita warisi di Indonesia.
Veda mengandung ajaran yang memberikan keselamatan di dunia ini dan di akhirat nanti. Ajaran Veda tidak terbatas hanya sebagai tuntunan hidup individual saja, tetapi juga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Veda menuntun hidup manusia sejak lahir hingga akhir menutup mata. Segala tuntunan hidup ditunjukkan kepada kita oleh ajaran Veda, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:48).
Kedudukan Upaveda dalam Veda
Veda Śruti dan Veda Smṛti adalah merupakan dua jenis kitab suci agama Hindu, yang dijadikan sebagai pedoman dalam penyebaran dan pengamalan ajaran-ajarannya. Pengelompokan ini didasarkan pada sistem pertimbangan jenis, materi, dan ruang lingkup isi dari kitab-kitab tersebut yang sangat banyak. Berbagai aspek tentang kehidupan yang ada di dunia ini ada diuraikan dalam kitab suci Veda tersebut.
Kelompok Veda Śruti isinya memuat dan menguraikan tentang wahyu Tuhan. Sedangkan kelompok Smṛti memuat tentang kehidupan manusia dalam bermasyarakat, bernegara dan semua didasarkan atas hukum yang juga disebut Dharma Śāstra.
Dharma berarti hukum, Śāstra berarti ilmu. Smṛti adalah kitab suci Veda yang ditulis berdasarkan ingatan oleh para Maharṣi yang bersumber dari wahyu Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu kedudukannya sama dengan kitab Veda Śruti. Menurut tradisi dan lazim telah diterima dibidang ilmiah istilah Smṛti adalah untuk menyebutkan jenis kelompok Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Penyusunan ini didasarkan atas pengelompokan isi materi secara lebih sistematis manurut bidang profesi.
Mengenai kedudukan Upaveda dalam Veda, dilihat dari materi isinya sudahlah jelas sesuai arti dan tujuannya serta apa yang menjadi bahan kajian dalam kitab Upaveda itu, maka Upaveda pada dasarnya dinyatakan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Veda. Tiap buku merupakan pengkhususan dalam memberi keterangan yang sangat diperlukan untuk diketahui dalam Veda itu. Jadi kedudukannya sama dengan apa yang kita lihat dengan Vedāngga. Kalau kita pelajari secara mendalam, maka beberapa materi kejadian yang dibahas di dalam Purāna dan Vedāngga maupun apa yang terdapat dalam Itihāsa, banyak dibahas ulang di dalam kitab Upaveda dengan penajamam-penajaman untuk bidang-bidang tertentu.
Dengan demikian untuk meningkatkan pengertian dan pendalaman tentang berbagai ajaran yang terdapat dalam Veda, maka kitab Upaveda akan dibicarakan pokoknya satu persatu. Kitab Upaveda artinya dekat dengan Veda (pengetahuan suci) atau Veda tambahan. Kitab Upaveda terdiri atas beberapa cabang ilmu antara lain Itihāsa (Rāmāyana dan Mahābhārata), Purāṇa, Arthaśāstra, Āyur Veda dan Gandharwa Veda, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:49).
Referensi:
Sudirga, Ida Bagus dan Yoga Segara, I Nyoman. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Untuk SMA/SMK Kelas X (cetakan ke-1). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud.
0 Response to "Kedudukan Upaveda dalam Veda"
Post a Comment