Made Wirawan: Yoga Adalah Pengendalian Pikiran di Dalam Pikiran
Sunday, October 7, 2018
Add Comment
MUTIARAHINDU -- Dalam rangka puja Wali dan saraswati, Pura Aditya Jaya menggelar seminar dengan tema Seminar Yoga dan Meditasi; Yoga dan Meditasi Berdasarkan Sastra dan Implementasinya dalam Upaya Meningkatkan Sprititualitas dan Kesehatan umat, di Madya Mandala Pura Aditya Jaya Rawamangun, Minggu 7 Oktober 2018.
Acara dimulai pada pukul 09.00 dengan Narasumber Ida Maha Rsi Agung, Made Wirawan dosen yoga Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta dan Dr. James Pelealu SpOT, DOKTER OMNI Hospitals. Dalam paparannya Dr James menyarankan agar masyarakat bisa mempelajari yoga sebab dengan yoga dapat membuat seseorang seimbang.
"Yoga dapat Membuat orang seimbang, mengontrol pikiran, emosi, spritual dan kekwatiran. Yoga adalah salah satu yang saya sarankan. Yoga sangat baik untuk terapi sendi" kata dia dalam paparannya.
Dosesn STAH DN Jakarta, Made Wirawan menjelaskan bahwa yoga menurut sastra dalam karya Rsi Patanjali adalah pengendalian pikiran di dalam pikiran. “Yogas Chitta Vritti Nirodha”. Secara etimologi yoga berasal dari bahasa sanskerta dari kata “Yuj” yang artinya penyatuan body, mind and intellect.
“Yoga berasal dari kata sanskerta “yuj” yang berarti kesatuan (unity/ union). Penyatuan dari tiga tubuh manusia yaitu, body (tubuh kasar, raga, stula sarira), mind (tubuh halus, pikiran, rasa, suksma sarira), dan intellect (tubuh penyebab, budhi, antakarana sarira)” kata dia dalam paparannya di Pura Aditya Jaya Rawamangun.
Dalam mengimplementasikannya Rsi Patanjali mengajarkan tahapan-tahapannya yang disebut dengan Astangga Yoga. Inilah induk dari semua yoga di dunia. Semua berasal dari ajaran Rsi Patanjali.
“Yang pertama adalah Yama, nyama, asana, pranayama, pratyahara, dharana, dhyana dan Samadhi. Ada delapan tahapan untuk menuju kesatuan anman dengan brahman, antara jiwa individu dan Tuhan yang maha kuasa” ujar dia.
Ia pun mengkritik bahwa selama ini pemahaman orang-orang khususnya dunia luar, hanya memahami yoga sebagai olaraga saja, tetapi sesungguhnya bukan. Yoga sebenarnya adalah penyatuan antara pikiran, antara tubuh kita, dan sang jiwa.
Jadi jika dipahami dari ajaran yama dan nyama, maka mengajarkan bagaimana kita bertindak, berprilaku terhadap sesame saling menghormati, berprilaku belas kasih, tidak menyakiti, baik dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Itulah sesungguhnya yama dan nyama.
Sedangkan asana adalah gerak tubuh, gerak yang dimaksut adalah meliputih seluruh tubuh kita. Kenapa harus digerakan? Karena di dalam system tubuh kita banyak dipengaruhi oleh usur tri guna. Unsur tri guna inilah yang menyebabkan tubuh kita tidak seimbang. Contoh kenapa kita harus melakukan yoga pada pagi hari, sebab pada pagi hari dipengaruhi oleh sifat satwam yang identic dengan Wisnu yang mengelola kesimbangan. Pada siang hari maka rajas yang mempengaruhi maka kita harus bekerja , tubuh harus digerakkan lalu pada sore hari dipengaruhi oleh tamas, maka tubuh harus di istrahatkan.
“kebanyakan kita makan pada malam hari, nah ini yang dapat mengganggu system tubuh kita. Jadi triguna ini sangat mempengaruhi keseimbangan tubuh kita” lanjutnya.
Yoga yang dapat dilakukan sehari-hari, kata dia, antara lain adalah bakti yoga, karma yoga, jnana yoga, hatta yoga, raja yoga dan mantra yoga. Ini ada di dalam kitab suci bhagavadgita.
Alasan kenapa kita harus melakukan yoga sebab tubuh manusia mengandung daiwi sampad dan asuri sampad. Jadi ada sifat-sifat kedewataan, sifat-sifat yang baik, mulia, yang bijak terdapat di dalam tubuh kita. Ada juga sifa-sifat asuri sampad, sifat-sifat yang buruk, sifat ego. Dengan melakukan yoga yang benar sesuai tahapan-tahapannya maka sifat asuri sampad bisa di eliminasi ke sifat-sifat baik (daiwi sampad).
“Artinya bahwa dimana kita meminits pikiran kita, mengarahkan pikiran kita ke positif, maka itulah yoga. Yoga itu bersifat secara universal artinya berlaku bagi seluruh umat manusia. Bukan di kalangan umat Hindu saja, seluruh umat manusia bisa belajar yoga. Dengan demikian alangkah indahnya jika kita mengetahui yoga sejak dini yoga itu seperti apa, etikanya seperti apa” ujar dia.
Menurutnya, untuk belajar yoga asana yang baik adalah mengikuti sistimnya. Sebab belajar yoga adalah mengatur keseimbangan.
“Jika belajar yoga asanas tidak boleh langsung minum atau makan, sebab ini melanggar sistimnya. Selesai belar yoga kita harus istrahat dulu 15 menit sampai 30 menit. Karena selesai yoga tubuh kita secara alami diseimbangkan karena kita telah melakukan gerakan-gerakan asanas” tuturnya.
Idealnya melakukan yoga, lanjutnya, adalah ketika perut kita dalam keadaan kosong. Dua jam sebelum yoga, etikanya pastikan perut kita kosong sehingga system yang ada dalam tubuh kita bekerja dengan baik, selesai yoga baru kita melaksanakan aktifitas minum dan makan.
Yoga juga dapat membuat keseimbangan, sehingga kita sehat. Dengan belajar yoga kecerdasan manusia secara emosiona dan pritual akan tumbuh, misalnya gerakan parwatasana. Kemudian pada gerakan surya namaskara dan candra namaskara, gerakannya selalu membukku kemudian terbalik secara berulang-ulang karena dalam sastranya seperti yoga sutra patanjali tubuh kita terdapat cakra yang artinya roda, ketika kita melakukan gerakan yoga maka cakra manusia akan berputar semakin kuat yang dapat membuat kesimbangan pada manusia. Cakra-cakra yang ada pada manusia berfungsi untuk membuat keseimbangan pada manusia.
“pada tulang ekor dapat cakra muladhara, cakra artinya roda, roda itu selalu berputar. Ketika kita malakuka gerakan asanan maka roda tadi akan berputar lebih kuat sehingga membuat keseimbangan. Kemudian naik keatas antara dubur dan alat reproduksi terdapat cakra svadhisthana yang berfungsi untuk mengkoordinasikan tubuh kita bagian bawah sehingga seimbang, kemudian naik lagi terdapat cakra manipura pada bagian pusar berfungsi mengkoordinasikan tubuh kita di sekiatar pencernaan. Ketika pencernaan kita kurang baik maka cakra itu kurang berfungsi dengan baik, sehingga ketika kita melakukan yoga misalnya bujanggasana, maka cakra tadi termusilasi oleh gerakan sehingga berfungsi dengan baik. Kemudian naik ke jantung terdapat cakra anahata fungsinnya mengkoordinasikan tubuh kita disekitar jantung dan sekitarnya. Kemudian naik ke atas ada cakra Visuddha berbentuk kupu-kupu berfungsi mengkoordinasikan organ-organ kita disekitar tenggorokan dan sekitarnya. Kemudian ajna cakra di kedua alis kita berfungsi mengatur oragn tubuh kita disekitarnya, dan terakhir adalah sahasrara cakra yang teletak di ubun-ubun” kata made.
Ketujuh cakra tersebut mengkoordinasikan oragan tubuh fisik dan rohani. Tubuh dibangun jasmani dan rohani, bekerja sama secara seimbang sehingga kita mencapai tujuan yang di inginkan, “moksartham ya ca iti dharma”. Itulah jalan praktis menuju tuhan. Bagimana kita memposisikan tubuh kita secara fisik sebagai pura. Kita meyakini bahwa Tuhan itu berada dalam tubuh kita, ketika kita memposisikan di dalam tubuh kita, maka tubuh kita harus disucikan sesuai ajaran astangga yoga, berfikir, positi, berbuat positif berkata positif dan sebagainya.
Dengan demikian tubuh manusia dapat seimbang. Setelah belajar yoga, secara spiritual tubuh manusia juga meningkat seperti dalam cerita Ramayana ketika laksamana memagar dewi sita. Menurutnya seorang praktisi yoga bisa mencoba melakukan hal demikian, yaitu menggunakan pikiran untuk memproteksi orang lain dan diri kita dari hal-hal negative. Sehingga terhidar dari orang yang ingin berbuat jahat.
Ida Maha Rsi Agung menjelaskan bahwa di dalam kundalini cakra terdapat api yang menjadi inti dari manusia dan alam semesta. Jika tidak ada api maka manusia tidak bisa hidup. Kemudian dalam gunung berapi juga terdapat api. Api dalam ajaran agama Hindu merupakan symbol dari Tuhan (surya) sumber dari segala kehidupan. Untuk itu dalam tri sandya terdapat penyucian diri sebelum melaksanakan persembahyangan. Sebab tubuh yang suci dapat memudahkan manusia melakukan komunikasi terhadap Tuhan. Demikian pula ketika seseorang melakukan yoga merupakan proses penyucian diri sencara jasmani dan rohani agar mudah mencapai tujuan hidup.
Perlu diketahui bahwa segala kegiatan yang ada di muka bumi ini merupakan bagian dari yoga. Termasut tri sandya merupakan bagian dari yoga yaitu tarya siwa nataraja.
Acara dimulai pada pukul 09.00 dengan Narasumber Ida Maha Rsi Agung, Made Wirawan dosen yoga Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta dan Dr. James Pelealu SpOT, DOKTER OMNI Hospitals. Dalam paparannya Dr James menyarankan agar masyarakat bisa mempelajari yoga sebab dengan yoga dapat membuat seseorang seimbang.
"Yoga dapat Membuat orang seimbang, mengontrol pikiran, emosi, spritual dan kekwatiran. Yoga adalah salah satu yang saya sarankan. Yoga sangat baik untuk terapi sendi" kata dia dalam paparannya.
Foto bersama peserta seminar yoga dan kesehatan di Pura Aditya Jaya Rawamangun, Minggu 7 Oktober 2018 |
“Yoga berasal dari kata sanskerta “yuj” yang berarti kesatuan (unity/ union). Penyatuan dari tiga tubuh manusia yaitu, body (tubuh kasar, raga, stula sarira), mind (tubuh halus, pikiran, rasa, suksma sarira), dan intellect (tubuh penyebab, budhi, antakarana sarira)” kata dia dalam paparannya di Pura Aditya Jaya Rawamangun.
Dalam mengimplementasikannya Rsi Patanjali mengajarkan tahapan-tahapannya yang disebut dengan Astangga Yoga. Inilah induk dari semua yoga di dunia. Semua berasal dari ajaran Rsi Patanjali.
“Yang pertama adalah Yama, nyama, asana, pranayama, pratyahara, dharana, dhyana dan Samadhi. Ada delapan tahapan untuk menuju kesatuan anman dengan brahman, antara jiwa individu dan Tuhan yang maha kuasa” ujar dia.
Dosesn STAH DN Jakarta, Made Wirawan |
Jadi jika dipahami dari ajaran yama dan nyama, maka mengajarkan bagaimana kita bertindak, berprilaku terhadap sesame saling menghormati, berprilaku belas kasih, tidak menyakiti, baik dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Itulah sesungguhnya yama dan nyama.
Sedangkan asana adalah gerak tubuh, gerak yang dimaksut adalah meliputih seluruh tubuh kita. Kenapa harus digerakan? Karena di dalam system tubuh kita banyak dipengaruhi oleh usur tri guna. Unsur tri guna inilah yang menyebabkan tubuh kita tidak seimbang. Contoh kenapa kita harus melakukan yoga pada pagi hari, sebab pada pagi hari dipengaruhi oleh sifat satwam yang identic dengan Wisnu yang mengelola kesimbangan. Pada siang hari maka rajas yang mempengaruhi maka kita harus bekerja , tubuh harus digerakkan lalu pada sore hari dipengaruhi oleh tamas, maka tubuh harus di istrahatkan.
“kebanyakan kita makan pada malam hari, nah ini yang dapat mengganggu system tubuh kita. Jadi triguna ini sangat mempengaruhi keseimbangan tubuh kita” lanjutnya.
Yoga yang dapat dilakukan sehari-hari, kata dia, antara lain adalah bakti yoga, karma yoga, jnana yoga, hatta yoga, raja yoga dan mantra yoga. Ini ada di dalam kitab suci bhagavadgita.
Seminar yoga dan kesehatan di Pura Aditya Jaya Rawamangun, Minggu 7 Oktober 2018 |
“Artinya bahwa dimana kita meminits pikiran kita, mengarahkan pikiran kita ke positif, maka itulah yoga. Yoga itu bersifat secara universal artinya berlaku bagi seluruh umat manusia. Bukan di kalangan umat Hindu saja, seluruh umat manusia bisa belajar yoga. Dengan demikian alangkah indahnya jika kita mengetahui yoga sejak dini yoga itu seperti apa, etikanya seperti apa” ujar dia.
Menurutnya, untuk belajar yoga asana yang baik adalah mengikuti sistimnya. Sebab belajar yoga adalah mengatur keseimbangan.
“Jika belajar yoga asanas tidak boleh langsung minum atau makan, sebab ini melanggar sistimnya. Selesai belar yoga kita harus istrahat dulu 15 menit sampai 30 menit. Karena selesai yoga tubuh kita secara alami diseimbangkan karena kita telah melakukan gerakan-gerakan asanas” tuturnya.
Idealnya melakukan yoga, lanjutnya, adalah ketika perut kita dalam keadaan kosong. Dua jam sebelum yoga, etikanya pastikan perut kita kosong sehingga system yang ada dalam tubuh kita bekerja dengan baik, selesai yoga baru kita melaksanakan aktifitas minum dan makan.
Yoga juga dapat membuat keseimbangan, sehingga kita sehat. Dengan belajar yoga kecerdasan manusia secara emosiona dan pritual akan tumbuh, misalnya gerakan parwatasana. Kemudian pada gerakan surya namaskara dan candra namaskara, gerakannya selalu membukku kemudian terbalik secara berulang-ulang karena dalam sastranya seperti yoga sutra patanjali tubuh kita terdapat cakra yang artinya roda, ketika kita melakukan gerakan yoga maka cakra manusia akan berputar semakin kuat yang dapat membuat kesimbangan pada manusia. Cakra-cakra yang ada pada manusia berfungsi untuk membuat keseimbangan pada manusia.
“pada tulang ekor dapat cakra muladhara, cakra artinya roda, roda itu selalu berputar. Ketika kita malakuka gerakan asanan maka roda tadi akan berputar lebih kuat sehingga membuat keseimbangan. Kemudian naik keatas antara dubur dan alat reproduksi terdapat cakra svadhisthana yang berfungsi untuk mengkoordinasikan tubuh kita bagian bawah sehingga seimbang, kemudian naik lagi terdapat cakra manipura pada bagian pusar berfungsi mengkoordinasikan tubuh kita di sekiatar pencernaan. Ketika pencernaan kita kurang baik maka cakra itu kurang berfungsi dengan baik, sehingga ketika kita melakukan yoga misalnya bujanggasana, maka cakra tadi termusilasi oleh gerakan sehingga berfungsi dengan baik. Kemudian naik ke jantung terdapat cakra anahata fungsinnya mengkoordinasikan tubuh kita disekitar jantung dan sekitarnya. Kemudian naik ke atas ada cakra Visuddha berbentuk kupu-kupu berfungsi mengkoordinasikan organ-organ kita disekitar tenggorokan dan sekitarnya. Kemudian ajna cakra di kedua alis kita berfungsi mengatur oragn tubuh kita disekitarnya, dan terakhir adalah sahasrara cakra yang teletak di ubun-ubun” kata made.
Ketujuh cakra tersebut mengkoordinasikan oragan tubuh fisik dan rohani. Tubuh dibangun jasmani dan rohani, bekerja sama secara seimbang sehingga kita mencapai tujuan yang di inginkan, “moksartham ya ca iti dharma”. Itulah jalan praktis menuju tuhan. Bagimana kita memposisikan tubuh kita secara fisik sebagai pura. Kita meyakini bahwa Tuhan itu berada dalam tubuh kita, ketika kita memposisikan di dalam tubuh kita, maka tubuh kita harus disucikan sesuai ajaran astangga yoga, berfikir, positi, berbuat positif berkata positif dan sebagainya.
Narasumber Seminar Yoga dan Kesehatan di Pura Aditya Jaya Rawamangun |
Ida Maha Rsi Agung menjelaskan bahwa di dalam kundalini cakra terdapat api yang menjadi inti dari manusia dan alam semesta. Jika tidak ada api maka manusia tidak bisa hidup. Kemudian dalam gunung berapi juga terdapat api. Api dalam ajaran agama Hindu merupakan symbol dari Tuhan (surya) sumber dari segala kehidupan. Untuk itu dalam tri sandya terdapat penyucian diri sebelum melaksanakan persembahyangan. Sebab tubuh yang suci dapat memudahkan manusia melakukan komunikasi terhadap Tuhan. Demikian pula ketika seseorang melakukan yoga merupakan proses penyucian diri sencara jasmani dan rohani agar mudah mencapai tujuan hidup.
Perlu diketahui bahwa segala kegiatan yang ada di muka bumi ini merupakan bagian dari yoga. Termasut tri sandya merupakan bagian dari yoga yaitu tarya siwa nataraja.
0 Response to "Made Wirawan: Yoga Adalah Pengendalian Pikiran di Dalam Pikiran"
Post a Comment