Dinamika Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kelas IV SDN 1 Gadungsari
MUTIARAHINDU.COM -- Dinamika Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kelas Iv Sdn 1 Gadungsari. Pandemi Covid 19 banyak merubah tatanan kehidupan salah satunya tatanan pendidikan. Itu ditunjukan dengan upaya Kemendikbud meluncurkan program “Belajar dari rumah” sebagai alternatif belajar di tengah pandemi covid 19. Sejak 16 Maret 2020 pemerintah memutuskan agar siswa siswinya belajar dari rumah dengan harapan dalam kondisi darurat seperti sekarang ini peserta didik terus mendapatkan haknya dalam mendapatkan Ilmu pengetahuan secara formal.
Tidak bisa dibantah, banyak guru pendidikan agama Hindu belum mengenal apa itu pembelajaran jarak jauh dan bagaimana melakukannya. Demikian pula dengan siswa masih belum familiar dengan pembelajaran jarak jauh. Melihat kondisi ini pemerintah bergerak cepat dan berusaha mensosialisasikan pembelajaran jarak jauh dan direspon positip oleh sekolah sekolah dengan melakukan kegiatan pelatihan dalam mengembangkan kompetensi guru dalam mengoptimalkan pembelajaran daring atau online learning sebagai solusi pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan perangkat komputer atau handphone dimana guru dan siswa berkomonikasi secara interaktif dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi.
II. METODE
Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia (seperti: pedoman wawancara, pedoman observasi, kuesioner, dan sebagainya) dapat digunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subyek yang ingin diteliti untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Upaya Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Agama Hindu pada Masa Pandemi Covid 19 di Kelas II SDN 1 Gadung Sari
Guru di era sekarang ini tugasnya tidak ringan apalagi dalam era pandemi covid-19 yang semula dengan pembelajaran tatap muka atau luar jaringan (luring) menjadi pembelajaran jarak jauh atau online atau dalam jaringan (daring). Tentunya banyak perubahan terkait dengan strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru serta kesiapan murid- murid untuk mengikuti pembelajaran online.Tentunya dalam pembelajaran daring banyak permasalahan- permasalahan yang dijumpai dan harus segera di carikan solusi.Untuk mengatasi permasalahan tersebut sangat perlu diwujudkan pembelajaran daring untuk tetap berintegritas. Pembelajaran daring berintegritas merupakan pembelajaran dalam jaringan atau online dengan dikondisikan bahwa guru dan murid-muridnya selalu memiliki pribadi jujur dan karakter kuat dengan nilai-nilai integritas selalu melingkupi guru dan murid-muridnya dimana saja berada. Meliputi : jujur. Peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil. Guru tidak hanya dituntut untuk memaknai pembelajaran tetapi guru tersebut menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi murid. Kompetensi yang harus di miliki guru yaitu kepribadian berakhlak mulia, mantap stabil dan dewasa, arip bijaksana menjadi teladan mengevaluasi sendiri, mengembangkan diri, dan religius.
Guru yang berpribadi sebagai guru yang harus dicermati diantaranya (1) guru harus akan ilmu yang berarti guru harus gemar, biasa dan merasa butuh membaca karena ilmu itu berkembang dengan cepat, kalau tidak banyak membaca akan ketinggalan. (2) guru setiap akan mengajar harus benar-benar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan merasa kecewa bila murid-muridnya nilai ulangan atau tesnya jelek. (3) guru melakukan refleksi sebelum mengakhiri pembelajaran. Bagaimana pembelajaran pada hari ini, membosankan atau mengasyikkan, menjenuhkan atau menyenangkan. Guru senantiasa peduli dan berbagi, tidak suka memberikan hukuman tetapi lebih suka memotivasi dan memberikan pujian. Mengajar dan mendidik dengan kasih sayang dan kelembutan akan melahirkan generasi yang tumbuh dengan sifat positif seperti kepercayaan diri yang tinggi, berani bertanggung jawab dan tidak mudah patah semangat.
Pengertian Dinamika- Kata Dinamika berasal dari kata Dynamics (Yunani) yang bermakna berarti “ Kekuatan” (force). Dinamika merupakan tingkah laku anggota satu dengan lainnya langsung saling mempengaruhi timbal balik/ proses berlangsungnya hubungan timbal balik dan interdependensi antara anggota kelompok dengan anggota keseluruhan. Secara harafiah, dinamika bagian dari ilmu fisika tentang benda benda yang bergerak dan tenaga yang menggerakannya, dinamika berasal dari istilah dinamis yang berarti sifat atau tabiat yang bertenaga atau berkemampuan, serta selalu bergerak dan berubah ubah. Menurut Slamet Santoso (2004:5) bahwa yang dimaksud dengan dinamika adalah tingkah laku warga secara langsung mempengaruhi warga yang lain dengan timbal balik. Karenanya, bisa dikatakan bahwa dinamika ialah kedinamisan/ keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis.
3.2. Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Gadung Sari dalam Pembelajaran Agama Hindu pada Masa Pandemi Covid 19
Adapun hasil dari belajar siswa kelas IV SDN 1 Gadungsari dalam melaksanakan pembelajaran Agama Hindu pada masa pandemi covid-19 dapat dilihat dari hasil pengumpulan tugas yang dikirim melalui whatshap, dan hasil tes yang dibagikan kepada siswa. Untuk menjawab tugas tersebut siswa dapat bertanya kepada orang tua dan mencari jawaban di buku agama Hindu kelas IV. Sehingga hasil nilai yang didapatkan lebih besar di bandingkan dengan pembelajaran tatap muka, kalau dengan pembelajaran tatap muka siswa menjawab soal tes dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, dan hasil nilai yang diperoleh bervariasi jumlahnya.
Berikut ini peneliti memaparkan kisi-kisi kuesioner yang digunakan dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
Selanjutnya, peneliti mengembangkan kuesioner yang akan ditanyakan pada sumber data yaitu siswa yang menggunakan WA pada pembelajaran secara daring. Berikut ini draf pertanyaan yang telah dimasukan dalam kuesioner.Kemudian Kuesioner ini dibagikan kepada siswa yang menggunakan WA pada saat pembelajaran secara daring dan membagikan kuesioner secara online yang dikirim melalui link di WA dari aplikasi Form App, sehingga dapat diperoleh data guna memberikan informasi berkenaan dengan penelitian dan dapat membantu mempercepat proses penelitian.
Berikut adalah hasil nilai rata rata dari siswa kelas IV SDN 1 Gadung Sari yang berjumlah 9 orang siswa pada masa pandemi covid 19.
Dari data hasil nilai siswa diatas ternyata semua siswa mampu memperoleh nilai di atas KKM.
Kajian ini secara khusus mendeskripsikan dinamika pembelajaran Agama Hindu sebagai bagian dari segmen pendidikan selama pandemi covid -19 yang berlangsung di Indonesia dengan mengacu pada fenomena yang dirangkum melalui pengamatan, wawancara dan study dokumen terkait pelaksanaan pembelajaran daring pada pra sekolah hingga perguruan tinggi. Penyelenggaraan sistem pendidikan mengalami transformasi dalam berbagai link kegiatan, termasuk kegiatan pembelajaran yang seluruhnya terpaksa berlangsung secara online. Kajian ini menegaskan bahwa setiap unsur yang terlibat dalam aktifitas pembelajaran mengalami ketidaksiapan terhadap perubahan spontan dimasa pandemi covid-19. Respon pro- kontra terhadap bentuk pembelajaran”daring” ditemukan dalam varian komentar berbagai unsur yaitu siswa- mahasiswa, para orang tua dan gurudosen pada ruang obrolan diberbagai madia sosial. Komentar setiap unsur tersebut memiliki pesan kuat yang mewakili pendapat mereka dalam menyikapi aktivitas belajar berbasis siatem pembelajaran daring selama masa pandemi. Siswa(jenjang pra sekolah hingga jenjang menengah) berekspresi pada tatanan teknis pelaksanaan kegiatan belajar dan penyelesaian tugas pembelajaran beralih seluruhnya terasa menjadi Pekerjaan Rumah(PR) karena seluruh kegiatan belajar dan pembelajaran yang berlangsung lebih lama dan bahkan bisa lebih intens berinteraksi dengan komonitas kecil (keluarga) dalam situasi belajar lebih bermakna. Selain itu terungkap pula ekspresi perasaan di antaranya dituangkan dalam bentuk nyanyian, puisi dan vidio berdurasi pendek untuk menyampaikan perasaan kerinduan mereka untuk bersua di sekolah kembali. Pendidikan Agama Hindu mengambil langkah untuk menyirami mental dan spirit siswa hindu dari sisi kerohanian melalui cara kecakapan hidup, misalkan selalu membiasakan anak sembahyang di sore hari yakni puja trisandya ini salah satu penerapan yang sangat luar biasa pada anak kelas IV SDN 1 Gadung Sari.
3.3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Agama Hindu pada Masa Pandemi Covid 19 di Kelas IV SDN 1 Gadung Sari
Adanya pembelajaran daring ini membuat dilema tersendiri bagi orang orang yang menjalankannya, bagi para siswa, guru, terutama bagi orang tua yang harus mendampingi anak-anaknya belajar, terlebih bagi orang tua yang memiliki lebih dari satu orang anak. Tak jarang orang tua banyak yang mengeluh dan merasa kewalahan akan pembelajaran daring. Anak-anak tentunya membutuhkan pendampingan dalam belajar, mereka harus melaksanakan berbagai macam tugas yang harus dikumpulkan dalam waktu yang telah ditentukan. Disamping itu juga terkendala dengan alat seperti handphone, karena tidak semua siswa memiliki alat tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa media elektronik seperti laptop maupun handphone tersebut merupakan sarana pendukung yang sangat penting untuk menunjang pelaksanaan daring.Selain memliki media elektronik yang memadai, pelaksanaan pembelajaran daring ini juga memberikan tuntutan untuk menggunakan kuota internet. Hal ini tentunya menambah beban bagi wali murid dan peserta didik yang mengakibatkan pembelajaran daring yang tidak disambut baik sepenuhnya.Belajar secara daring memerlukan kuota internet yang memang tidak daoet dipungkiri bahwa untuk membeli kuota internet tersebut orang tua harus menyisihkan uangnya yang memang seharusnya tidak ada pada saat pelaksanaan pembelajaran konvensional serta ketidak stabilan jaringan internet yang ada.
Beberapa wali murid mengatakan bahwa anaknya tidak bisa mengikuti kelas di Grup WA karena tidak memiliki kuota atau kuotanya habis.Pada kenyataannya banyak wali murid dari peserta didik yang tidak memiliki laptop atau bahkan handphone yang dapat digunakan untuk belajar secara daring dan juga mayoritas peserta didik pada tingkat sekolah dasar terutama pada kelas IV SDN 1 Gadung Sari belum memiliki handphone secara pribadi. Dengan kata lain handphone tersebut masih digunakan secara bersama-sama dengan orang tua. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat peserta didik tidak dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal. Ada saat dimana peserta didik mendapat jam belajar akan tetapi handphone yang di gunakan masih dipegang atau di bawa oleh orang tua sehingga mau tidak mau peserta didik tidak bisa merespon pembelajaran dengan baik.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:dengan adanya pembelajaran daring ini membuat dilema tersendiri bagi orang tua yang menjalankannya, dimana orang tua harus mendampingi anak-anaknya belajar..Guru dalam pembelajaran ini juga mempunyai dilema yakni, sulitnya mengukur pencapaian pembelajaran karena antara materi yang satu dengan yang lainnya. Terkadang ada diantara siswa yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Judul: Dinamika Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kelas IV SDN 1 Gadungsari
Oleh: Ni Made Sukarini, Ni Nengah Selasih
1SDN GADUNG SARI, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
0 Response to "Dinamika Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kelas IV SDN 1 Gadungsari"
Post a Comment