Contoh Perilaku Tri Hita Karana dan Manfaatnya bagi Kelangsungan Hidup

MUTIARAHINDU.COM -- Hubungan manusia dengan Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, dalam konsep Parhyangan sesuai dengan profesinya masing-masing adalah sebagai berikut.
Contoh Perilaku Tri Hita Karana dan Manfaatnya bagi Kelangsungan Hidup
Pura Besakih
  1. Profesi dagang melakukan hubungan harmonis melalui Pura Melanting.
  2. Profesi petani melakukan hubungan yang harmonis melalui Pura Bedugul.
  3. Profesi nelayan melakukan hubungan yang harmonis melalui Pura Segara.
  4. Profesi undagi melakukan hubungan yang harmonis melalui Pura Taksu.
  5. Profesi sebagai guru/siswa adalah memuja Sang Hyang Aji Saraswati di Pura Padmasana di sekolah, (Duwijo dan Darta, 2014:49).

 Di samping Parhyangan yang difungsikan sesuai profesi seseorang, umat Hindu masih memiliki tempat pemujaan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sebagai berikut.
  1. Pura Keluarga yang disebut dengan Sanggah Kemulan adalah sebagai tempat memuja para Leluhur oleh salah satu keluarga.
  2. Pura Kawitan adalah pura tempat memuja para Leluhur oleh banyak keluarga tetapi masih ada hubungan darah keturunan.
  3. Pura Kahyangan Tiga yaitu pura yang ada di dalam di Desa Adat sebagai tem-pat memuja manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Dewa Pencipta yaitu Dewa Brahma berstana di Pura Desa/Bale Agung, Dewa pemelihara yaitu Dewa Wisnu berstana di Pura Puseh, Dewa pengembali ke asalnya yaitu Dewa Siwa berstana di Pura Dalem.
  4. Pura Dang Kahyangan adalah pura yang dibangun oleh Para Resi di saat melakukan perjalan suci dan bersifat umum, sebagai tempat pemujaan.
  5. Pura Kahyangan Jagat adalah pura yang bersifat umum memuja manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa atau Ista Dewata.
  6. Pura Sad Kahyangan Jagat yang ada di Bali didirikan sebagai pengaruh Empu Kuturan datang ke Bali, antara lain: Pura Besakih, Pura Lempuyang, Pura Goa Lawah, Pura Andakasa, Pura Uluwatu, dan Pura Batukaru.

Kewajiban yang kita lakukan terhadap Parhyangan agar kehidupan menjadi harmonis antara lain adalah seperti berikut. 
  1. Membuat dan memelihara Kahyangan/pura dengan baik.
  2. Mengadakan upacara sesuai jadwalnya.
  3. Melakukan persembahyangan pada hari-hari suci keagamaan.
  4. Menjaga dan melestarikan kesucian pura sebagai tempat suci.

Manfaat Tri Hita Karana bagi Kelangsungan Hidup

Manfaat mempelajari Tri Hita Karana adalah agar kita mampu menciptakan suasana kehidupan di antara kita menjadi terasa aman dan nyaman, lingkungan sekitar kita harus lestari, agar kita semua terhindar dari ancaman bencana alam seperti kekeringan, kebanjiran, tanah longsor, dan wabah penyakit. Kita harus mampu mewujudkan lingkungan yang BASRI (Bersih, Aman, Sehat, dan Lestari), dilandasi kehidupan beragama yang berjalan dengan penuh kedamaian yang menjiwai kepribadian setiap orang. Kita juga dituntut untuk menumbuhkan rasa saling asah, asih, dan asuh, (Duwijo dan Darta, 2014:50).

Demikianlah manfaat Tri Hita Karana sebagai konsep dasar yang kuat dalam kehidupan dahulu dan harus dipertahankan dalam kehidupan mendatang. Tanpa memahami manfaat dari ajaran Tri Hita Karana kita tidak akan bisa mewujudkan hubungan yang harmonis. Oleh karena itu, kita wajib menanamkan konsep ini kepada generasi penerus agar kehidupan beragama, kehidupan antarsesama tetap aman dan nyaman.

Rangkuman

Tri Hita Karana berarti tiga penyebab hubungan yang harmonis. Adapun bagian dari Tri Hita Karana adalah: Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan. Parhyangan sebagai tempat melakukan kegiatan keagamaan yang bermanfaat untuk menghubungkan kita dengan Tuhan/Ista Dewata. Hal ini kita lakukan agar kita selalu mendapat tuntunan dan perlindungan pada saat melaksanakan kegiatan-kegiatan apapun dalam menjalani kehidupan.

Pawongan berarti agar kita bisa menjalin hubungan yang baik antarsesama manusia. Hubungan yang baik dengan sesama membuat perasaan aman dan nyaman untuk mencapai suatu tujuan, yang bersifat pribadi, kelompok, atau golongan.

Palemahan berarti alam lingkungan sekitar kita sebagai tempat melakukan aktivitas yang harus kita jaga, kita pelihara, dan kita lestarikan.

Tujuan mempelajari Tri Hita Karana adalah agar kita mengetahui dan memahami tiga penyebab hubungan yang harmonis baik kehadapan Tuhan, terhadap sesama, dan terhadap lingkungan. Manfaat mempelajari Tri Hita Karana adalah agar kita dapat mewujudkan rasa aman, nyaman berdasarkan Parhyangan, Pawongan dan Palemahan, (Duwijo dan Darta, 2014:51).

Referensi

Duwijo dan Darta, I Ketut. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas V. Jakarta: Pusat                  Kurikulum dan Perbukuan. Balitbang Kemdikbud

0 Response to "Contoh Perilaku Tri Hita Karana dan Manfaatnya bagi Kelangsungan Hidup"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel