Tokoh-Tokoh Utama dalam Cerita Mahābhārata
Wednesday, December 5, 2018
Add Comment
MUTIARAHINDU -- Pernahkah mendengar cerita Mahābhārata? Atau pernahkah menonton cerita pewayangannya? Baik secara langsung, dari televisi atau melalui dvd/vcd? Mahābhārata merupakan cerita terkenal yang berasal dari India. Cerita Mahābhārata merupakan cerita yang bernuansa Hindu. Cerita Mahābhārata ditulis oleh seorang Mahārṣi bernama Ṛṣi Vyāsa. Selain sebagai penulis cerita Mahābhārata, beliau juga sebagai penyusun kitab suci Veda, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 50).
Baca: Tokoh-Tokoh Baik dalam Mahābhārata
Baca: Tokoh-Tokoh Baik dalam Mahābhārata
Image; iamcizrisheikhsrj025 |
Mahābhārata menceritakan kisah para Pandawa dengan saudara sepupu mereka, seratus Korawa, dalam cerita Mahābhārata diceritakan pula mengenai atas hak pemerintahan tanah negara Hastina. Puncaknya adalah Perang Bharatayudha di medan Kurusetra. Pertempuran berlangsung selama delapan belas hari. Mahābhārata terdiri atas 18 bagian disebut dengan asta dasa parwa atau 18 parwa, seperti berikut.
- Adi parwa
- Sabha parwa
- Vana parwa
- Virata parwa
- Udyoga parwa
- Bhisma parwa
- Drona parwa
- Karna parwa
- Salya parwa
- Sauptika parwa
- Stri parwa
- Santi parwa
- Anusasana parwa
- Aswamedhika parwa
- Asramawasika parwa
- Mosala parwa
- Mahaprastanika parwa
- Swargarohana parwa, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 51-52).
17 Tokoh-Tokoh dalam cerita Mahābhārata
Tokoh-tokoh dalam cerita Mahābhārata dapat dijadikan pedoman dalam menjalani hidup. Tokoh-tokoh dalam cerita Mahābhārata dapat menjadi teladan untuk kita semua. Tokoh-tokoh utama dalam cerita Mahābhārata yang sampai sekarang tetap menjadi rujukan, seperti berikut.
1. Kṛṣṇa
Kṛṣṇa adalah perwujudan Deva Viṣṇu yang turun ke dunia untuk menyelamatkan dharma dari adharma. Kṛṣṇa adalah putra kedelapan dari Basudewa dan Dewaki. Dalam peran ini, Kṛṣṇa juga merupakan keponakan dari Kunti, sehingga Pandawa dan Korawa menjadi sepupu Kṛṣṇa (Prabhupada: 2006), (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 53).
Baca: Karakter yang Dapat Diteladani dalam Mahābhārata
Baca: Karakter yang Dapat Diteladani dalam Mahābhārata
2. Bhisma
Bhisma dahulu bernama Dewabrata. Nama Bhisma diperoleh karena sumpahnya untuk tidak menikah dan setia terhadap negara. Bhisma adalah salah satu tokoh utama dalam cerita Mahābhārata. Bhisma adalah putra dari pasangan Prabu Santanu dan Dewi Gangga. Bhisma juga merupakan kakek dari Pandawa dan Korawa.
3. Widura
Widura adalah adik tiri Pandu dan Drestarasta karena mempunyai ayah yang sama, tetapi lain ibu. Ayah Widura adalah Ṛṣi Kresna Dwipayana Vyāsa atau Ṛṣi Vyāsa. Ibunya adalah seorang perempuan dari golongan sudra. Widura tidak ikut dalam pertempuran di Kurusetra karena Widura tidak ingin melawan saudara-saudaranya, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 54).
4. Drona
Drona adalah putra Bharadvaja. Drona adalah guru Pandawa dan Korawa dalam seni pertarungan. Drona merupakan seorang brahmana yang memiliki kelebihan dalam strategi peperangan. Drona memiliki keahlian-keahlian dalam bela diri dan persenjataan.
5. Kunti
Kunti adalah putra Sura, adik Vasudewa dan putri angkat Kunti Bhoja. Kunti diangkat sebagai anak angkat Raja Kunti Bhoja karena ditemukan di dalam tanah. Karena ditemukan di dalam tanah dan terbungkus kotak, ia diberi nama Kunti. Kunti adalah istri Pandu dan ibu dari para Pandawa, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 55).
Baca: Tokoh-Tokoh Tidak Baik dalam Mahābhārata
Baca: Tokoh-Tokoh Tidak Baik dalam Mahābhārata
6. Gandari
Gandari merupakan putri dari Subala, Raja Gandhara. Gandari menikahi Drestarasta, pangeran tertua di Kerajaan Kuru. Semenjak bersuami, Gandari sengaja menutup matanya sendiri agar tidak dapatmenikmati keindahan dunia karena ingin mengikuti jejak suaminya. Ia adalah ibu dari seratus Korawa.
7. Drupadi
Drupadi adalah putri dari Raja Drupada. Drupadi terlahir dari api. Drupadi adalah istri Pandawa. Drupadi merupakan wanita yang teguh dan bersedia menerima cobaan, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 56).
8. Yudhistira
Yudhistira adalah Pandawa yang tertua. Yudhistira adalah putra tertua dari Pandu dan Devi Kunti. Devi Kunti berdoa kepada Deva Yama agar diberkahi putra yang selalu menjalankan dharma. Dewa Yama adalah dewa kebenaran dan dharma.
9. Bhima
Bhima merupakan saudara kedua dari Pandawa. Bhima adalah putra kedua dari Pandu dan Devi Kunti, yang merupakan anugerah dari Deva Bayu. Deva Bayu adalah deva angin. Bhima sangat mahir dalam senjata Gada, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 57).
10. Arjuna
Arjuna adalah saudara ke-3 dari Pandawa. Putra dari Pandu dan Devi Kunti anugerah dari Deva Indra. Arjuna merupakan anggota Pandawa yang memiliki paras yang tampan dan lemah lembut. Ia juga merupakan teman dekat dari Kṛṣṇa. Ia sangat mahir dalam ilmu perpanahan.
11. Nakula
Nakula adalah putra dari Pandu dan Devi Madri. Ia adalah saudara kembar Sahadewa anugerah dari Deva Aswin (Deva Kembar). Dari para Pandawa, Nakulalah yang memiliki wajah paling tampan. Ia mempunyai kemampuan khusus dalam merawat kuda, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 58).
12. Sahadewa
Sahadewa merupakan saudara paling muda di antara Pandawa. Saudara kembar dari Nakula, namun ia lebih pintar dari kembarannya dalam ilmu perbintangan atau astronomi. Selain itu, ia juga pandai dalam beternak sapi.
13. Karna
Karna adalah Putra Kunti dan Deva Surya (Deva Matahari). Merupakan saudara tertua Pandawa. Pada saat itu, Kunti yang masih gadis mencoba mantra yang diberikan Rsi Durwasa, sejenis mantra yang dapat memanggil deva dan mendapatkan anugerah putra darinya. Putra tersebut adalah Karna. Karena merasa malu. Kunti membuang anak tersebut di Sungai Gangga dan ditemukan oleh Adirata, seorang kusir dari Kerajaan Kuru. Julukannya yang terkenal adalah Radheya yang bermakna “putra Radha” (istri Adirata), (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 59).
14. Duryodhana
Duryodhana adalah putra Drestarasta dan Gandari. Duryodhana adalah saudara tertua dari seratus Korawa. Ia adalah raja di Kerajaan Hastinapura. Duryodhana selalu memimpin adik-adiknya dalam segala hal, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 60).
15. Sakuni
Sakuni adalah paman dari para Korawa yang merupakan kakak dari Gandari. Sakuni terkenal sebagai tokoh licik yang selalu menghasut para Korawa agar memusuhi Pandawa. Ia berhasil merebut Kerajaan Indraprastha dari tangan para Pandawa melalui sebuah permainan dadu.
16. Abhimanyu
Abhimanyu adalah putraArjuna dan Subadra. Dalam Mahābhārata, ditetapkan bahwa Abhimanyu lah yang akan meneruskan Yudisthira sebagai pewaris tahta. Abhimanyu gugur dalam pertempuran besar di Kurusetra. Abhimanyu adalah sebagai salah satu kesatria termuda dari pihak Pandawa karena baru berusia enam belas tahun. Abhimanyu menikah dengan Utara, putri Raja Wirata. Abhimanyu memiliki seorang putra bernama Parikesit, yang lahir tak lama setelah ia gugur, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 61).
17. Gatotkaca
Gatotkaca adalah putra Bhima (Bhimasena) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama Hidimbi (Harimbi), berasal dari bangsa raksasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurusetra, ia mengalahkan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 62).
Baca: Cerita Bhima dan Naga Vasuki
Baca: Cerita Bhima dan Naga Vasuki
Referensi:
Susila, Komang dan Sri Mulia Dewi, I Gusti Ayu. 2015. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (kelas 3) / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.
Sumber: Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas III
Kontributor Naskah : Komang Susila dan I Gusti Ayu Sri Mulia Dewi
Penelaah : I Wayan Paramartha dan I Made Redana
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Cetakan Ke-1, 2015
Susila, Komang dan Sri Mulia Dewi, I Gusti Ayu. 2015. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (kelas 3) / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.
Sumber: Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas III
Kontributor Naskah : Komang Susila dan I Gusti Ayu Sri Mulia Dewi
Penelaah : I Wayan Paramartha dan I Made Redana
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Cetakan Ke-1, 2015
0 Response to "Tokoh-Tokoh Utama dalam Cerita Mahābhārata"
Post a Comment