Pengertian Sad Ripu dan Bagian - Bagiannya
Tuesday, October 29, 2019
1 Comment
MUTIARAHINDU.COM -- Sad Ripu adalah enam macam musuh yang ada dalam setiap diri manusia. Musuh-musuh ini perlu dikendalikan dari diri kita, sehingga dapat menerapkan kehidupan Bhiksuka dengan baik. Adapun keenam musuh tersebut sebagai berikut:
- Kama artinya hawa nafsu
- Lobha artinya loba/tamak.
- Krodha artinya kemarahan
- Moha artinya kebingungan
- Mada artinya kemabukan
- Matsarya artinya iri hati.
Kesemuanya ini merupakan musuh dari setiap orang, namun ukuran pengaruhnya berbeda-beda pada masing-masing orang. Oleh karena Sad Ripu ini merupakan musuh, maka patutlah ia ditaklukan agar dapat dikuasai setiap gerak dari pengaruhnya.
Image: nandito_brotowinoto |
Dengan demikian ia tidak dapat mengganggu kehidupan manusia. Untuk lebih jelasnya marilah kita uraikan satu persatu.
a. Kama
Kama berarti hawa nafsu, hal ini ada pada setiap orang dengan menjadi musuh dari setiap orang, selama belum dapat dikuasainya. Kalau nafsu ini dapat dikuasai dan ditundukkan, ia akan menjadi teman akrab. Bagi orang yang telah dapat mengatasi pengaruh kama itu, adalah orang yang telah lulus dalam liku-likunya hidup. Beberapa kali kehidupan dilaluinya dan setiap pengaruh kama ditelitinya, sehingga dengan kewaspadaan yang tinggi serta dengan usaha yang keras dan akhirnya kama dapat dikendalikan.
Dalam Arjuna Wiwaha ada dikatakan:
"Caket eling aning ambek tan
wyar tan dadi kapetut".
Terjemahan:
"Karena usaha dari pikiran yang keras, apa saja pasti akan didapatkan".
Kebebasan terhadap kama ini adalah merupakan suatu ajaran Dharma demi untuk mencapai kebahagiaan dan kebebasan, karenanya usahakanlah mengendalikannya.
b. Lobha
Lobha atau tamak menyebabkan orang tidak pernah merasa puas akan sesuatu. Orang yang loba akan selalu ingin memiliki sesuatu yang lebih daripada apa yang telah dimiliki. Dengan demikian ia akan berpikir dan bekerja keras. Akibatnya orang yang demikian itu akan gusar, gelisah resah, karena didorong oleh kelobaannya. Dia tidak akan pernah merasa tenteram dan tenang, sedangkan ketenangan menjadi idaman bagi setiap orang. Oleh karena itu sifat loba itu adalah musuh bagi setiap orang, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:169).
c. Krodha
Krodha artinya marah. Kemarahan timbul karena pengaruh perasaan yang jengkel, muak, bosan, tersinggung dan sebagainya. Orang yang suka marah adalah tidak baik, sebab kemarahan menyebabkan orang menderita. Dan orang pada umumnya tidak suka dimarahi. Orang yang dimarahi juga bisa marah, sehingga akan dapat menimbulkan suasana hubungan yang buruk. Orang yang suka marah akan kehilangan simpati dan akhirnya akan terkucil. Karenanya hilangkan perasaan marah itu dan kendalikanlah kemarahan itu.
d. Moha
Moha artinya kebingungan. Karena bingung dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap. Orang yang sedang bingung tidak dapat berpikir dengan baik, sehingga tidak akan dapat melakukan kewajiban dengan baik. Kebingungan juga dapat mempengaruhi kesehatan, dan sekaligus menurunkan kondisi tubuh. Moha atau bingung banyak penyebabnya, antara lain:
- Karena ditimpa kesusahan yang hebat.
- Karena kehilangan sesuatu yang dicintai.
- Karena situasi yang menekan perasaannya.
- Karena tidak dapat mengatasi problem yang menimpa dirinya.
Semua hal tersebut di atas dapat menimbulkan kebingungan. Agar tidak ditimpa kebingungan, maka perlu terlebih dahulu dalam menghadapi berbagai bentuk persoalan, ditanggapi dengan perasaan dan pikiran yang tenang dan jiwa yang seimbang. Dengan demikian, dapatlah diteliti segala macam persoalan itu dengan cara saksama, serta dapat mencari jalan pemecahannya dengan baik. Menempuh jalan dengan cara demikian berarti kita telah siap untuk menerima segala kemungkinan dan kenyataan yang akan terjadi. Oleh karena itu maka kita harus berusaha menghilangkan kebingungan itu.
e. Mada
Mada artinya minuman keras. Minuman keras mengandung alkohol yang dapat memabukkan. Minuman yang termasuk minuman keras antara lain arak, berem, bir dan lain-lain. Bila minuman ini diminum melewati batas akan menimbulkan kemabukan, bahkan sering menimbulkan akibat yang jelek seperti merusak tubuh, melumpuhkan pencernaan, merusak urat-urat syaraf dan lain sebagainya.
Oleh karena itu orang-orang suci dan sadhu (suci) tidak meminum minuman keras karena dapat memabukkan. Kemabukan ini dapat menghilangkan kesadaran, sehingga menimbulkan perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Maka dari itu kemabukan ini harus dicegah karena ia merupakan musuh yang harus dijauhi.
f. Matsarya
Matsarya artinya iri hati. Perasaan iri hati merupakan perongrongan diri manusia. Karena orang yang diliputi oleh rasa iri ini, tidak senang melihat orang lebih bahagia dan beruntung dari padanya. Orang yang demikian selalu merasa dirinya malang, miskin, nasib sial dan bermacam-macam perasaan negatif yang dirasakan. Akibat dari perasaan yang demikian, maka timbulah maksud-maksud yang tidak baik pada orang lain. Maksud yang tidak baik itu berupa rencana-rencana jahat, ingin memusuhinya, melawan dan bertengkar. Maka dari itu kendalikan dan hilangkanlah sifat-sifat iri hati itu, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:170).
Referensi:
Sudirga, Ida Bagus dan Yoga Segara, I Nyoman. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Untuk SMA/SMK Kelas X (cetakan ke-1). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud.
Terima kasih ini sangat membatu saya untuk pelajaran agama hidu
ReplyDelete