Mantra Mendengar Atau Melihat Orang Meninggal Dalam Agama Hindu
Thursday, November 15, 2018
Add Comment
MUTIARAHINDU -- Secara literal “Mantra”
artinya “itu yang melindungi ketika direnungkan” (Mantra Samhita, 2013 : 6).
Chawdhi (2003 : 97) menjelaskan mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata
bahasa Veda yang diindentikkan dengan dewa atau dewi tertentu. Mantra adalah
sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu.
Image aldi_artworkbali |
Di dalam buku Rahasia Yantra,
Mantra dan Tantra (Dr. L. R. Chawdhri, (2003 : 97) dijelaskan bahwa Mantra
digunakan dalam sadhana Tantra atau berbagai ritual, diucapkan atau
diulang-ulang dalam berbagai kombinasi dan konteks, yang kemudian membuat pola
vibrasi tertentu. Seseorang juga dapat mencapai kesehatan yang baik, nasib baik
dan kemenangan atas musuh dengan mengucapkan mantra tertentu.
Di dalam ajaran agama Hindu,
mantra memiliki banyak fungsi salah satunya yakni mantra berfungsi sebagai
sadhana untuk memohon perlindungan agar selalu berada dalam keadaan selamat
(Mantra Samhita, 2013 : 13).
Ada banyak mantra yang bisa
memberikan manfaat bagi kehidupan dalam ajaran agama Hindu jika dilafalkan
dengan benar salah satunya yakni sebagai berikut:
Mantra Mendengar Atau Melihat Orang Meninggal Dalam Agama Hindu
Artinya:
Om Sanghyang Widhi Wasa, Semogalah Arwahnya (Almarhum) Mencapai Sorga, Manunggal Dengan-Mu, Mencapai Keheningan, Tempat Tanpa Suka Duka.
Ampunilah Ia, Semoga Sempurna Atas Kemahakuasaan-Mu (Dana Dan Suratnaya, 2013: 46-47).
Ada Banyak Mantra Yang Dapat Diucapkan Ketika Melayat Atau Dibisikkan Ke Dalam Telinga Orang Yang Sedang Sekarat Misalnya:
"Asatoma Sadgamaya, Thamaso Maa Jyithir Gamaya, Mrithyor Maa Amrutham Gamaya, Aum Santi Santi Santi".
Artinya:
Bimbinglah Kami Dari Yang Tidak Nyata Kepada Yang Nyata. Bimbinglah Kami Dari Kegelapan Menuju Cahaya. Bimbinglah Kami Dari Kematian Menuju Kehidupan Abadi. Semoga Ada Damai Dimana-Mana (Dana Dan Suratnaya, 2013: 47).
Dalam ajaran agama Hindu Mantra
diucapkan saat sembahyang sebagai salah satu metode berhubungan (berkomunikasi)
dengan Tuhan. Mantra umumnya berbentuk harapan, permohonan, pemakluman,
pemujaan penyembahan dan mengakui kesalahan agar diberi pengampunan.
Selain itu, mantra yang sering
juga digunakan saat sembahyang berisi penguatan diri dari kesusahan atau
kesulitan yang dihadapi manusia di bumi ini.
Sangat penting diketahui bahwa
di dalam mengucapkan mantra seseorang harus berserah diri sepenuhnya kepada
Sang Hyang Widhi Wasa, karena sesungguhnya Dia yang menciptakan segala yang
ada, baik alam yang nyata (Sakala) maupun alam yang tidak nyata (Niskala).
Mantra dalam agama Hindu
termuat di dalam weda ada yang berbentuk lagu-lagu pujian (sama Weda Samgita),
ada juga mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis (Atharwa Weda Samhita),
Yayur Weda Samhita merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum
mengenai pokok-pokok yadnya (yajus, pluralnya yajumsi), dan ada juga memuat
tentang mantra untuk sembahyang atau berisi kumpulan mantra-mantra yang bentuk
pujaan (Rg Weda Samhita).
Mantra yang diucapkan secara
benar akan memberi manfaat tersendiri terhadap orang yang melantunkan, tetapi
bila mana tidak dilakukan dengan benar maka tidak ada gunanya seperti
dijelaskan dalam Nirukta 1.13 yang berbunyi demikian:
"Seorang yang mengucapkan
mantra dan tidak memahami makna yang terkandung dalam mantra itu, tidak pernah
memperoleh penerangan (kurang berhasil) seperti halnya sepotong kayu bakar,
walaupun disiram dengan minyak tanah, tidak akan terbakar bila tidak disulut
dengan korek api. Demikian pula halnya orang yang hanya mengucapkan mantra
tidak pernah memperoleh cahaya pengetahuan yang sejati".
Pengucapan mantra di dalam
ajaran agama Hindu dibagi menjadi tiga bagian diantaranya yakni (1) Vaikari
yaitu pengucapan mantra didengar oleh orang lain, (2) Upamsu yaitu pengucapan
mantra secara berbisik-bisik atau tidak di dengar tetapi bibir bergerak, dan
Manasika yaitu pengucapan mantra di dalam hati, mulut tidak bergerak.
Dari ketiga jenis pengucapan
mantra di atas yang paling baik yakni pengucapan mantra di dalam hati, tetapi
bagi anak-anak atau orang tua yang mengajarkan anaknya bisa menggunakan vaikari
atau upamsu. Karena pada intinya tujuan dari sembahyang atau pengucapan mantra
dalam agama Hindu yakni ketulusan dan penyerahan sepenuhnya kepada Ida
Sanghyang Widhi Wasa.
Referensi
Chawdhri, Dr. L. R. 2003. Rahasia
Yantra, Mantra dan Tantra. Surabaya : Paramita.
Dana, I Nengah dan Suratnaya,
Dewa K. 2013. Mantra Samhita, Himpunan Doa Hindu. Jakarta : Media
Hindu
Nyoman Jelantik Oka, Ida
Pedanda Gde. 2009. Sanatana Hindu Dharma. Denpasar: Widya Dharma.
Titib, I Made. 1996. Veda
Sabda Suci (Pedoman Praktis Kehidupan). Surabaya: Paramita.
0 Response to "Mantra Mendengar Atau Melihat Orang Meninggal Dalam Agama Hindu"
Post a Comment