Contoh Bentuk Penerapan Ajaran Astangga Yoga Untuk Mencapai Hidup Bahagia Sesuai Ajaran Hindu
Tuesday, May 1, 2018
Add Comment
MUTIARAHINDU -- Untuk mewujudkan tujuan hidup umat Hindu yakni “moksartham jagadhita ya ca iti dharma” atau mencapai "jagadhita" (kesejahteraan jasmani) atau "moksa" (ketentraman abadi atau kehidupan abadi) (Suhardana, 2010: 65), kitab suci agama Hindu menyediakan berbagai macam jalan. Seperti misalnya menjalankan catur marga yaitu empat jalan untuk mewujudkan kesejahteraan dan Kebahagiaan hidup manusia.
Foto; Istimewa |
Adapun bagian-bagian dari catur Marga Yoga yakni karma marga yoga, bhakti marga yoga, jnana marga yoga, dan raja marga yoga. Karma Marga Yoga atau jalan Karma yoga yaitu jalan dengan cara melaksanakan kebaikan (dharma) dengan melaksanakan pekerjaan. Bhakti yoga yaitu jalan dengan cara sujud dan bakti berdasarkan cinta kasih kepada Tuhan. Jnana yoga yaitu jalan dengan cara mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran suci sebagai bentuk bakti kepada Tuhan. Dan Raja yoga yaitu jalan dengan cara melakukan pengedalian diri melalui tapa brata Yoga dan Samadhi (Suhardana, 2010. 31-35).
Terkhusus pada para pengikut Raja Marga Yoga berkewajiban untuk mengimplementasikan ajaran Astangga Yoga guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu. Ada pun ke delapan contoh penerapan ajaran Astangga Yoga untuk mencapai tujuan hidup umat Hindu diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Yama
Yama yaitu suatu bentuk pengendalian diri pada tingkatan fisik (jasmani). Dalam tahapan ini tedapat lima bentuk larangan yang harus dilakukan diantaranya, ahimsa (dilarang membunuh), satya (dilarang berbohong), asteya (pantang mengingini sesuatu yang bukan miliknya), brahmacari (tidak melakukan hubungan seksual) dan aparigraha (tidak menerima pemberian dari orang lain). Kelima bagian diatas dikenal juga dengan nama Panca Yama. (Sloka Berkaitan ada di Sarasamuccaya 142 dan 259) (Ngurah Dwaja dan Mudana, 2015: 20).
Nyama yaitu bentuk pengendalian diri pada tingkatan Rohani. Dalam tahapan ini terdapat lima bentuk yang disebut dengan Panca Nyama. Ada pun bagian-bagian dari Panca Nyama adalah Akrodha (tidak dikuasai kemarahan), Guru Susrusa (taat pada guru), Sauca (suci lahir bathin), Aharalaghawa (mengatur macam dan waktu makan serta tidak berfoya-foya, dan Apramada yaitu taat tanpa ketakaburan mempelajari dan mengamalkan ajaran suci (Kondra, 2015: 67). Kemudian Ngurah Dwaja dan Mudana (2015: 20-21) menjelaskan pengendalian diri pada tingkatan Rohani terdapat empat yakni a). Sauca (tetap suci lahir batin), b). Santosa (selalu puas dengan apa yang datang), c). Swadhyaya (mempelajari kitab-kitab keagamaan) dan Iswara pranidhana (selalu bakti kepada Tuhan). (Sloka berkaitan Sarasamuçcaya, 260)
3. Asana
Asana yaitu sikap-sikap atau posisi duduk dalam ajaran Astangga Yoga seperti misalnya Sila Sana, bajrasana, padmasana dan sukhasana. Asana dalam ajaran yoga bukan hanya pada sikap duduk tetapi juga termaksud gerakan-gerakan tubuh manusia.
4. Pranayama
Pranayama yaitu sikap menarik (puraka), menahan nafas (kumbhaka) dan mengeluarkan nafas (recaka). Proses ini dilakukan dalam posisi asana yang benar seperti sikap sila sana, bajrasana, padmasana dan sukhasana. Sehingga pikiran menjadi tenang dan seimbang.
Pratyahara yaitu proses pengontrolan dan pengendalian indria dari ikatan objek duniawi, sehingga dapat melihat hal-hal suci (terbebas dari ikatan maya).
Dharana yaitu proses penyatuan pikiran dengan sasaran yang diinginkan pada tingkatan rohani.
7. Dhyana
Dhyana yaitu proses pemusatan pikiran yang lebih tenang. Pada tingkatan ini, Pikiran tidak tergoyahkan kepada suatu objek. Dhyana dapat dilakukan pada Ista Devata.
Samadhi yaitu penyatuan sang diri sejati (Atman) dengan Tuhan (Brahman). Tingkatan ini hanya dapat dicapai oleh orang-orang yang melakukan latihan yoga dengan teratur dan sungguh-sungguh. (Sloka berkaitan Bhagavadgita, VI.10).
Catur purusartha atau empat tujuan hidup manusia yang utama dalam agama hindu dapat dicapai dengan menjalankan ajaran Astangga Yoga yaitu delapan tahapan Yoga. Sebab dengan yoga seseorang dapat mencapai ketenangan jiwa. Untuk itu, mari kita melatih diri untuk melaksanakan ajaran Astangga Yoga dengan tuntunan seorang guru yang telah memiliki kemampuan dalam hal tersebut.
Catatan:
- Moksa yaitu terlepasnya jiwa atau Atman dari ikatan maya (bebas dari pengaruh karma dan punarbhawa/kelahiran kembali) dan akhirnya bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Catur purusartha adalah empat tujuan hidup manusia yang utama terdiri dari; dharma, artha, kama, dan Moksa.
Referensi
Ngurah Dwaja, I Gusti dan Mudana, I Nengah. 2015. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Suhardana, Komang. 2010. Moksa Brahman Atman Aikyam. Surabaya: Paramita.
Kitab Sarasamuccaya.
Kondra, I Nengah. 2015. Kamus Istilah Dalam Agama Hindu. Bandung: -
0 Response to "Contoh Bentuk Penerapan Ajaran Astangga Yoga Untuk Mencapai Hidup Bahagia Sesuai Ajaran Hindu"
Post a Comment