Mantra Pembukaan Rapat Dalam Agama Hindu
Monday, November 19, 2018
Add Comment
MUTIARAHINDU -- Secara literal “Mantra” artinya “itu yang melindungi ketika direnungkan” (Mantra Samhita, 2013 : 6). Chawdhi (2003 : 97) menjelaskan mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diindentikkan dengan dewa atau dewi tertentu. Mantra adalah sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu.
Image; dekmargantenk |
Di dalam ajaran agama Hindu, mantra memiliki banyak fungsi salah satunya yakni mantra berfungsi sebagai sadhana untuk memohon perlindungan agar selalu berada dalam keadaan selamat (Mantra Samhita, 2013 : 13).
Baca: Fungsi dan Tujuan Mantra
Ada banyak mantra yang bisa memberikan manfaat bagi kehidupan dalam ajaran agama Hindu jika dilafalkan dengan benar salah satunya yakni sebagai berikut:
Mantra Pembukaan Rapat Dalam Agama Hindu
“Om sam gacchadvam sam vadadvam,
Sam vo manamsi jatanam, deva
Bhagamyatha purve, sam janata
Upasate, (Dana Dan Suratnaya, 2013:78).
Om sam samani va akutih, samana
Hridayani vah, samanamastu vo
Mano, yathavah susaha sati, (Dana Dan Suratnaya, 2013:78).
Om ano bhadrah kratavo yantu
Visvatah”, (Dana Dan Suratnaya, 2013:78).
Artinya:
Om Sanghyang Widhi Wasa, kami berkumpul di tempat ini, berbicara satu dengan yang lain untuk menemukan kesatuan pikiran, sebagai halnya para Dewa pada jaman dahulu bersatu, (Dana Dan Suratnaya, 2013:78).
Om Sanghyang Widhi Wasa, tuntunlah agar kami sama dalam tujuan, sama dalam hati, bersatu dalam pikiran, sehingga kami dapat hidup bersama dengan bahagia, (Dana Dan Suratnaya, 2013:79).
Om Sanghyang Widhi Wasa, semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.
(Dana Dan Suratnaya, 2013:79).
Sam vo manamsi jatanam, deva
Bhagamyatha purve, sam janata
Upasate, (Dana Dan Suratnaya, 2013:78).
Om sam samani va akutih, samana
Hridayani vah, samanamastu vo
Mano, yathavah susaha sati, (Dana Dan Suratnaya, 2013:78).
Om ano bhadrah kratavo yantu
Visvatah”, (Dana Dan Suratnaya, 2013:78).
Artinya:
Om Sanghyang Widhi Wasa, kami berkumpul di tempat ini, berbicara satu dengan yang lain untuk menemukan kesatuan pikiran, sebagai halnya para Dewa pada jaman dahulu bersatu, (Dana Dan Suratnaya, 2013:78).
Om Sanghyang Widhi Wasa, tuntunlah agar kami sama dalam tujuan, sama dalam hati, bersatu dalam pikiran, sehingga kami dapat hidup bersama dengan bahagia, (Dana Dan Suratnaya, 2013:79).
Om Sanghyang Widhi Wasa, semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.
(Dana Dan Suratnaya, 2013:79).
Dalam ajaran agama Hindu Mantra diucapkan saat sembahyang sebagai salah satu metode berhubungan (berkomunikasi) dengan Tuhan. Mantra umumnya berbentuk harapan, permohonan, pemakluman, pemujaan penyembahan dan mengakui kesalahan agar diberi pengampunan.
Selain itu, mantra yang sering juga digunakan saat sembahyang berisi penguatan diri dari kesusahan atau kesulitan yang dihadapi manusia di bumi ini.
Sangat penting diketahui bahwa di dalam mengucapkan mantra seseorang harus berserah diri sepenuhnya kepada Sang Hyang Widhi Wasa, karena sesungguhnya Dia yang menciptakan segala yang ada, baik alam yang nyata (Sakala) maupun alam yang tidak nyata (Niskala).
Mantra dalam agama Hindu termuat di dalam weda ada yang berbentuk lagu-lagu pujian (sama Weda Samgita), ada juga mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis (Atharwa Weda Samhita), Yayur Weda Samhita merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum mengenai pokok-pokok yadnya (yajus, pluralnya yajumsi), dan ada juga memuat tentang mantra untuk sembahyang atau berisi kumpulan mantra-mantra yang bentuk pujaan (Rg Weda Samhita).
Mantra yang diucapkan secara benar akan memberi manfaat tersendiri terhadap orang yang melantunkan, tetapi bila mana tidak dilakukan dengan benar maka tidak ada gunanya seperti dijelaskan dalam Nirukta 1.13 yang berbunyi demikian:
"Seorang yang mengucapkan mantra dan tidak memahami makna yang terkandung dalam mantra itu, tidak pernah memperoleh penerangan (kurang berhasil) seperti halnya sepotong kayu bakar, walaupun disiram dengan minyak tanah, tidak akan terbakar bila tidak disulut dengan korek api. Demikian pula halnya orang yang hanya mengucapkan mantra tidak pernah memperoleh cahaya pengetahuan yang sejati".
Pengucapan mantra di dalam ajaran agama Hindu dibagi menjadi tiga bagian diantaranya yakni (1) Vaikari yaitu pengucapan mantra didengar oleh orang lain, (2) Upamsu yaitu pengucapan mantra secara berbisik-bisik atau tidak di dengar tetapi bibir bergerak, dan Manasika yaitu pengucapan mantra di dalam hati, mulut tidak bergerak.
Dari ketiga jenis pengucapan mantra di atas yang paling baik yakni pengucapan mantra di dalam hati, tetapi bagi anak-anak atau orang tua yang mengajarkan anaknya bisa menggunakan vaikari atau upamsu. Karena pada intinya tujuan dari sembahyang atau pengucapan mantra dalam agama Hindu yakni ketulusan dan penyerahan sepenuhnya kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa.
Referensi
Chawdhri, Dr. L. R. 2003. Rahasia Yantra, Mantra dan Tantra. Surabaya : Paramita.
Dana, I Nengah dan Suratnaya, Dewa K. 2013. Mantra Samhita, Himpunan Doa Hindu. Jakarta : Media Hindu
Nyoman Jelantik Oka, Ida Pedanda Gde. 2009. Sanatana Hindu Dharma. Denpasar: Widya Dharma.
Titib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci (Pedoman Praktis Kehidupan). Surabaya: Paramita.
0 Response to "Mantra Pembukaan Rapat Dalam Agama Hindu"
Post a Comment